Lawanlah kesepian dengan menciptkan harmoni hidup |
Untuk mengatasi hal
tersebut, Wayside Chapel meluncurkan kampanye di Tik Tok beberapa hari yang
lalu guna mendorong kaum muda untuk menghabiskan 60 menit sehari guna
berinteraksi sosial secara langsung. Kampanye ini dinamakan Social 60.
John Owen, seorang
pendeta dan CEO Wayside Chapel, percaya bahwa penting untuk terhubung dengan
orang lain. Semakin muda usia seseorang, semakin besar kemungkinan dia
mengalami perasaan seperti itu. Ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
nyata. Di Wayside, nilai hubungan tatap muka dan keterhubungan dalam komunitas
akan memberikan kesempatan untuk melayani.
Ini memberikan dampak
positif terhadap kesehatan. Australia sudah berjuang mengatasi kesepian selama
lima atau enam dekade. Bunda Teresa berkata kesepian adalah penyakit kusta di
Barat. Rasa terputus hubungan ini semakin meningkat.
Kampanye Social 60 ini
layaknya 10.000 langkah dalam sehari sebagai cara kita tetap terhubung. Suatu
yang ironis bahwa bagaimana mungkin kita menjadi semakin terputus dalam
hubungan sosial padahal kita hidup di era di mana lebih mudah untuk terhubung
daripada sebelumnya.
Sebenarnya, kita bisa
melihat kembali beberapa abad yang lalu, cara kita hidup dan betapa kita
mengenal kehidupan kita dulu. Pemahaman tentang siapa kita dan masyarakat kita
dahulu begitu kuat berkat adanya interaksi tatap muka.
Sekarang semuanya
digantikan oleh kemudahan click and collect, di mana kita melewati hari-hari
dengan memindai kode dan melewati kasir. Kita melewatkan momen-momen kecil di
mana kita terhubung. Tindakan manusia pertama adalah pengenalan ketika bayi
membuka matanya.
Dia mengamati ruangan
sampai dia melakukan kontak mata. Sekarang ketika bayi melakukan itu, kita
malah meletakkan layar di depannya untuk menghentikannya. Itu berdampak pada
perkembangan otak kita, cara kita berinteraksi, dan juga bagaimana kita
mendefinisikan kesehatan kita.
Owen mengatakan bahwa
ketika Anda mendorong orang untuk menerapkan Social 60 ini setiap hari – 60
menit sehari – maka di sanalah keindahannya. Waktunya bisa sangat bervariasi.
Ia bisa menjadi kontak pertama Anda, yaitu satu atau dua menit dengan barista.
Kafe menjadi sangat penting karena dalam situasi bekerja dari rumah, kafe
mungkin satu-satunya interaksi sosial yang Anda miliki sepanjang hari.
Pastikan Anda tidak
memakai ponsel dan kepala Anda tidak tertunduk ke ponsel. Singkirkan ponsel
saat makan bersama di meja makan. Kontak mata akan menambah makna. Ia akan
melepaskan bahan kimia positif ke dalam sistem kita.
Penelitian demi
penelitian menunjukkan bahwa hubungan tidak terjalin melalui FaceTime di layar.
Menjauhkan diri dari ketergantungan kepada gawai bisa membuat kita melihat ke
luar dari diri sendiri. Ini adalah keuntungan ganda.
Memang benar bahwa tidak
semua orang menemukan pengalaman dan situasi sosial dengan mudah. Beberapa
orang merasa sangat mudah dan yang lainnya menemeukan kesulitan. Kita tidak
berbicara tentang masuk ke ruangan dan terhubung dengan 80 orang sekaligus.
Menjadi ekstrovert atau
introvert bukanlah faktor yang perlu diperhitungkan. Bisa saja dengan satu
orang yang Anda menjalin hubungan setiap hari. Kita semua bisa melaksanakannya
dengan cara sendiri yang berbeda.
Jika kita tidak
menggunakan momen sosial, kita juga akan kehilangannya. Itulah yang terjadi
selama lockdown. Kecemasan sosial meningkat dan semakin buruk, orang semakin
kita terkurung. Orang menjadi lima kali lebih mudah merasa depresi dan empat
setengah kali menjadi cemas.
Kampanye Social 60 ini
benar-benar hendak menyentuh sesuatu. Sekarang orang mulai mengunggah video,
berbicara dan memberikan tips sederhana apapun. Banyak yang mulai berbicara
dengan seseorang di halte bus. Kita harus benar-benar menghadapi ini dengan
cara yang dewasa.
Sesuatu yang aneh sekarang
jika Anda berada di kedai kopi, tidak menggunakan ponsel dan mencoba melakukan
kontak mata serta menyapa orang, Anda dianggap aneh karena semua orang hanya
menundukkan kepala ke ponsel mereka. Ini seharusnya menjadi peringatan bagi
kita.