Pada 16 Mei, perubahan
warna dari hijau kebiruan menjadi hijau. Kemudian, pada 17 Mei air Kawah Tiwu
Ata Polo berubah warna kembali menjadi hijau tua.
Selanjutnya pada 22 Mei
menjadi cokelat kehitaman. Terlihat pula bualan air yang teramati muncul di
permukaan air kawah.
Kepala Badan Geologi ESDM
Muhammad Wafid mengungkapkan, perubahan warna tersebut diawali pada Desember
2018 hingga Januari 2019. Saat itu terjadi perubahan warna di Kawah 1 (Tiwu Ata
Polo) dari hijau kebiruan menjadi hijau kemudian berubah menjadi hijau tua dan
kembali menjadi hijau.
Wafid menjelaskan
perubahan warna air danau ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain curah
hujan yang tinggi, maupun kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari
pelarutan batuan sehingga membuat warna air kawah berubah warna menjadi
kebiruan, kehijauan atau cokelat kehitaman.
“Namun faktor-faktor yg memicu proses perubahan warna tersebut belum diketahui secara pasti, apakah karena pengenceran (sebaliknya) perubahan suhu maupun pengaruh konveksi naiknya gas dari bawah permukaan,” ujar Wafid, Jumat (24/5/2024).
Berdasarkan pemantauan
Badan Geologi KESDM, perkembangan terakhir aktivitas Gunung Kelimutu pada
periode 13 Mei hingga 22 Mei 2024, yaitu gunung tersebut terlihat jelas hingga
tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis
tinggi sekira 5 hingga 25 meter dari puncak. ***