Tidak terkecuali Louise Lucky Taolin atau akrab disapa Kim Taolin bersama pasangannya Eduardus
Bere Atok juga bergerak cepat menyambut momentum penting ini dengan persiapan
yang serius dan matang dengan mendaftarkan diri ke Partai Solidaritas Indonesia
(PSI) Kabupaten Malaka untuk maju sebagai calon Bupati Malaka dan calon wakil
Bupati Malaka.
Keseriusan Kim Taolin
bersama pasangannya Eduardus Bere Atok menyatakan diri siap untuk maju pada
Kontestasi Pilkada serentak Kabupaten Malaka 2024 mendatang tersebut dibuktikan
dengan sebelumnya telah terlebih dahulu mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) Kabupaten Malaka, Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Malaka
dan Partai Gerindra Kabupaten Malaka.
Kim Taolin yang saat
ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Malaka ini resmi mendaftarkan diri
untuk maju sebagai calon Bupati Malaka ke PSI Kabupaten Malaka ini diketahui
berdasarkan Berita acara Penerimaan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Malaka Dalam Pilkada Serentak 2024 Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Kabupaten Malaka yang di terima media ini, Rabu (15/5/2024).
“Pada hari ini rabu,
tanggal lima belas bulan mei tahun dua ribu dua puluh empat telah
diselenggarakan Proses Pendaftaran bakal calon kepala daerah kabupaten Malaka
dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak tahun 2024 atas
nama Louise Lucky Taolin sebagai Calon Bupati dan diterima oleh Dewan Pimpinan
Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten Malaka” tulis berita acara
tersebut yang ditandatangani Marianus Fatin sebagai Penerima, Rabu (15/5).
Selain itu Eduardus
Bere Atok juga resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Malaka ke PSI
yang diketahui berdasarkan berita acara Berita acara Penerimaan Calon Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Malaka Dalam Pilkada Serentak 2024
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malaka yang di terima media ini,
Rabu (15/5/2024).
“Pada hari ini rabu,
tanggal lima belas bulan mei tahun dua ribu dua puluh empat telah diselenggarakan
Proses Pendaftaran bakal calon kepala daerah kabupaten Malaka dalam Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak tahun 2024 atas nama Eduardus
Bere Atok S,Pi sebagai Calon Wakil Bupati dan diterima oleh Dewan Pimpinan
Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten Malaka” tulis berita acara
tersebut yang ditandatangani Marianus Fatin sebagai Penerima
Sebagai informasi,
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTT resmi
membuka pendaftaran calon kepala daerah tingkat provinsi dan
kabupaten/kota dilaksanakan secara serentak dan berlangsung selama kurang
lebih empat bulan yakni dari tanggal 18 April hingga 31 Juli 2024.
Louise Lucky Taolin atau akrab disapa Kim Taolin.
Profil Kim Taolin : Pendiam dan Pemberani
im Taolin, punya nama
lengkap Louise Lucky Taolin, S. Sos, Wakil Bupati Malaka saat ini. Sosok yang
tidak banyak bicara. Bicara apa adanya. Suka mendengar, terkesan lamban
menanggapi. Kadang cepat merespons dalam kata dan sikap penuh tata krama. Kim,
memang sosok pendiam.
Kim, lahir pada 16
September 1983. Anak ke-2 almarhum Taolin Ludovikus, BA (mantan Wakil Bupati
Belu), ayahnya dan Theresia Noy, ibundanya. Kim yang kecil, selalu disayangi
orang tua dan keluarga. Boleh dibilang Kim dimanja, sehingga membuatnya betah
dan tidak suka keluar rumah untuk bermain dengan teman-teman seumuran.
Teman-temannya diajak bermain “mobil-mobilan” dalam suasana kebersamaan dan
saling melayani.
Sekarang, Kim menjabat
Wakil Bupati Malaka saat ini berumur 38 tahun. Karier politik yang dicapai saat
ini tanpa ada yang bisa memprediksi. Kim jadi “orang besar” dalam suasana
keluarga yang sederhana dan rendah hati. Karier yang dicapai dengan bermandi
peluh dan linangan air mata ketika almarhum ayahnya pergi untuk selamanya dan
hanya menitipkan pesan. “Ingat, Kim,” begitu suara-suara serak Bapak Ludo
(akrab disapa) dalam rekaman suara yang diperdengarkan Oscar Taolin, saudara
kandungnya, beberapa waktu lalu.
Itu pengalaman yang
menyakitkan hati. Memang, rasa mendera kalbu ketika itu Kim memakaikan sendal
kepada ayahnya sesaat sebelum diberangkatkan ke Jawa untuk berobat. Saat itu,
Kim hanya diam dan terus diam, meski sangat mengharapkan kehadiran sang ayah
untuk mendampinginya dalam tarung politik Pilkada Malaka, silam. Hanya diam dan
tanpa mengetahui kehendak Tuhan, yang empunya kehidupan. Tidak disadari
kebersamaan itu, kesempatan terakhir bagi Kim menunjukkan sikap cinta dan
sayang orang tua. Ternyata, kepergiaan sang ayah itu, suatu perpisahan untuk
selamanya.
Meski pendiam, Kim
punya keberanian. Hobinya pacuan kuda dan suka bermain mobil off road di
medan-medan menantang.
Pendiam dan pemberani,
dua sikap yang mempertentangkan daya juang hidup untuk meraih cita-cita. Hidup
dijalani dengan keberanian dalam sikap tenang dan kepercayaan diri yang kuat
penuh harapan. Sosoknya yang pendiam dan penuh pengharapan tercetus dari lagu
kesukaannya, Langit Masih Biru, karya Kicky Ab.
Begini penggalan
syairnya, “Jangan buang air gula, kalau memang tak suka. “……jangan buang air
mata…….karena masih ada aku di sini….”. Semirip cetusan hati dan citra
kediriannya, Kim ingin menitipkan pesan bijak melalui sikap diam, tenang dan
berani untuk tidak boleh menyerah kepada keadaan.
Penggalan syair lagu
Langit masih biru sebenarnya mengejawantahkan nilai hidup bijak yang baik,
hidup harus punya impian. Impian untuk melayani dengan ketenangan. Melayani,
perihal tangan terbuka bukan tertutup. Ketika tangan kanan memberi, tangan kiri
tidak boleh mengetahuinya. Ketenangan dalam melayani menempatkan hidup sebagai
nilai yang ekuivalen dengan melayani. Itulah hidup yang melayani.***