"Untuk progres pengerjaan saat ini sudah sampai 98 persen, kata Project Manager bendungan Temef dari PT Waskita Karya Yudho Agasi di Kupang, Kamis, (16/5/2024)"
Dok. Pembangungan bendungan Temef. ANTARA/HO-Waskita Karya |
Suara Numbei News - PT Waskita Karya melaporkan bahwa progres pembangunan bendungan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur kini telah mencapai 98 persen pengerjaan.
"Untuk progres
pengerjaan saat ini sudah sampai 98 persen," kata
Project Manager bendungan Temef dari PT Waskita Karya Yudho
Agasi di Kupang, Kamis, (16/5/2024).
Hal ini disampaikannya
berkaitan dengan perkembangan pembangunan bendungan Temef, satu-satunya
bendungan terbesar yang dibangun di NTT dari target tujuh bendungan yang
menjadi program pemerintah pusat.
Dia mengatakan bahwa
pembangunan bendungan Temef dimulai pada tahun 2018. Paket I yang dikerjakan
oleh Waskita Karya pada saat itu terdiri atas pekerjaan persiapan, pekerjaan
bangunan pengelak, pekerjaan hidromekanikal dan pekerjaan bangunan pengambilan.
Nilai anggarannya untuk
Paket I mencapai Rp934 miliar dan pembangunannya selesai lebih cepat dari
target yang ditentukan pada tahun 2023.
Selanjutnya PT. Waskita
Karya melanjutkan pembangunan bendungan tersebut di paket empat dengan nilai
anggaran untuk Paket IV sendiri mencapai Rp 468 miliar.
Sejumlah pekerjaan yang
dilakukan di paket empat adalah timbunan bendungan utama, pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan hidromekanikal, pekerjaan bangunan pengambilan serta
pekerjaan bangunan fasilitas.
"Kalau untuk sisa
pekerjaan saat ini hanya pekerjaan finishing dan pekerjaan pengisian
bendungan saja," tambah dia.
Dia menambahkan bahwa
saat ini tak ada kendala signifikan dalam pengerjaan bendungan tersebut, namun
yang jadi masalah saat ini adalah diblokirnya pembangunan bendungan tersebut
oleh warga pemilik lahan.
"Paling masalah
lahan ini saja yang menjadi kendala dalam pengerjaan," tambah dia.
Karena itu saat ini
pembangunan bendungan tersebut kini sudah terhenti sejak tanggal 14 Mei
beberapa hari lalu karena memang sudah diblokir jalan masuk ke bendungan
tersebut.
Padahal kata dia jika
tidak ada kendala progres pembangunannya akan selesai pada Juni 2024 tahun ini.
Bendungan Temef menjadi
bendungan terbesar di antara tujuh bendungan yang dibangun pada masa
pemerintahan Presiden Joko Widodo di NTT. Bendungan dengan panjang 550 meter
dan tinggi 55 meter ini, menempati lahan seluas 45 hektare dan mampu menampung
air hingga 45 juta meter kubik. *** Antara News