Aparat Polres Malaka mengevakuasi mayat tak beridentitas dari dalam kawasan Hutan Lindung Kateri, Senin (6/5/2024). (victorynews.id/Wilfrid Wedi) |
Posisi mayat tergeletak
di tengah hutan dan sebagian tubuh ditutupi kain.
Mayat berada bawah
pohon dan di pohon tersebut masih terlihat ada lilitan tali dan ujung tali
menjulur ke arah mayat.
Kepala Desa Kateri,
Marselinus Seran saat dihubungi Pos Kupang. Com membenarkan, adanya temuan
mayat di hutan Kateri yang merupakan wilayah desanya.
"Iya betul. Ada
temuan mayat tadi pagi sekitar jam 8", katanya.
Lanjut Lodo, demikian
ia biasa disapa, mayat tersebut ditemukan warga dari Umasakaer.
Lalu, warga
menginformasi kejadian itu kepada kepala desa Kateri karena lokasi penemuan
berada di wilayah Desa Kateri.
Pihak kepolisian
Polres Malaka sudah
menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengindentifikasi.
Polisi Masih
Indentifikasi Mayat di Hutan Kateri Malaka
Identitas dari sesosok
mayat yang ditemukan warga di Hutan Kateri,
Desa Kateri, Kabupaten Malaka, Senin 6 Mei 2024 belum diketahui.
Penyidik Reksrim Polres Malaka sedang
mengidentifikasi identitas dari mayat tersebut dan menyelidiki dugaan penyebab
kematiannya.
Hal ini disampaikan
Kapolres Malaka,
AKBP Rudy Junus Jacob Ledo melalui Wakapolres Malaka, AKBP,
Kompol Jerry Samson Puling saat diwawancarai Pos Kupang.Com, Senin 6 Mei 2024.
Kata Kompol Jerry,
untuk sementara penyidik masih mengidentifikasi identitas dari mayat yang
ditemukan.
"Untuk sementara
belum ada informasi terkait identitas. Mohon waktu untuk polisi dan medis
bekerja dulu, informasi selanjutnya akan disampaikan", kata Wakapolres
melalui pesan WhatApps.
Untuk diketahui,
sesosok mayat laki-laki ditemukan warga di Hutan Kateri,
Desa Kateri, Kecamatan Makaka Tengah, Kabupaten Malaka, Senin
6 Mei 2024 sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat ditemukan, posisi
mayat tergeletak di tengah hutan dan sebagain tubuh ditutupi kain. Kondisi
mayat sudah membusuk dan dipenuhi ulat belantung.
Mayat tergeletak persis
di bawah pohon dan di pohon tersebut masih terlihat ada lilitan tali dan ujung
tali menjulur ke arah mayat.
Sejak mendapatkan
laporan dari masyarakat, polisi langsung bergerak ke tempat kejadian perkara
(TPK) untuk olah TKP. Usai olah TKP, polisi mengevakuas mayat tersebut menuju
RSPP Betun untuk pemulasaran jenazah dan penyelidikan lebih lanjut. *** poskupang.com