Sikap dan tindakan
penanaman anakan bambu yang dilakukan oleh Kepala Desa Naimana, sebagaimana
dimaksut untuk memperkuat konstruksi tanah dan mengurangi erosi tanah. Juga,
mengantisipasi jebolan tanggul disaat musim hujan.
Kepala Desa Naimana,
Maria Rosariana Seran, mengatakan sesuai dengan Visi-Misi, memang salah satunya
adalah menanggulangi bencana banjir dengan cara menanam pohon bambu. Ungkap
Kades Rosa di Naimana, Jumat (10/5/2024).ERTISEMENROLL TO RESUME CONTENT
” Berdasar program Visi
– Misi saya itu, menananggulangi bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS)
kali Benenai, salah satunya menanam pohon bambu ditebing tanggul.
Maksud dan tujuan kita
tanam bambu ditebing tebing tanggul itu, yang pertama memperkuat konstruksi
tanah. Kemudian, mengurangi erosi tanah disaat derasan air kali, termasuk air
hujan yang mengalir dari sekitarnya.
Terus; yang kedua,
mengantisipasi jebolan tanggul disaat musim hujan, karena tanggul sudah
dihalangi oleh tanaman pohon bambu yang ditanam.” tendas Desa.
Menurut Kades Naimana,
karena tekanan Visi dan Misi, maka dirinya terus berupaya dengan berbagai
terobosan terobosan.
Terobosan- terobosan
yang dilakukan itu, membangun komonikasi dengan semua pihak. Yaitu,
penanggulangan benca, sosial dan kebudayan, termasuk
lingkungan hidup.
Demikian itulah.
Yayasan Bambu Lesatari Lingkungan Hidup, merespon dan menjawab untuk membantu
memberikan anakan bambu. Beber Kades Naimana.
Lanjut Sang Kades;
Setelah kita dapat Jawaban bantuan dari Yayasan Bambu Lestari Lingkungan Hidup
di Flores, lantaran apa saja yang kita lakukan? Tentunya kita harus bangun
komonikasi lanjutan.
Komonikasi lanjutan
dengan Yayasan Bambu Lestari Limgkungan Hidup, dan menyampaikan agar membuat
surat permohonan permintaannya itu, berapa banyak anakan yang dibutuhkan.
Maka dari itu, saya
bersama sekertaris Desa dan beberapa kepala Dusun hari ini kita melakukan
survei lokasih dan mengkur jaraknya mulai dari batas
Desa Naimana dengan Lawalu, terus batas Desa Naimana dengan
Desa Forekmodok, Kecamatan Malaka Barat, guna memastikan berapa banyak anak
yang dibutuhkannya.
Setelah diukur dari
batas ke batas Desa, terdapat 3, 200 KM, jadi anakan bambu yang dibutuhkan
sebanyak 1.500 pohon anakan.
“Selanjutnya minggu
depan kita sudah mulai penggalian lubang tanah yang berukuran 30 Cm x 30 Cm
untuk penanaman anakan bambu. Tanam anakan bambu yang ditanam pada sebelah
menyebelah tebing tanggul.
Anakan bambu yang
ditanam pada tebing tanggul tersebut ada 2 jenis, yakni bambu Ampel dan bambu
petung. Sebelum menanam bambu ditebing tebing tanggul, dilakukan komonikasi
dengan masyarakat pemelik lahan supaya tidak terjadi persoalan yang menghambat
kegiatan nanti, ” tutup Kades Naimana. (Dami Atok) *** deliknews.com