Kehadiran Agen Konsulat
Timor Leste Benedita De Araujo ini disambut langsung oleh Kepala PLBN Motamasin
Reynold Uran, beserta jajaran yang juga hadir bersama meliputi Para Kepala Subbidang
PLBN Motamasin, Camat Kobalima Timur, dan unsur Customs, Immigration,
Quarantine, Security (CIQS).
Reynold Uran
mengatakan, bahwa pertemuan ini sebagai momentum tatap muka dan silaturahmi
antarnegara mengenai pelayanan publik di lintas batas RI-RDTL.
"Utamanya dalam
konteks keimigrasian, termasuk penanganan pelintas batas ilegal, dan juga
pembahasan mengenai kondisi pasar yang sepi di sekitar kawasan
perbatasan," ucap Reynold seperti dikutip dari siaran pers Humas BNPP.
Sebagaimana yang
dimaksud dari diskusi keimigrasian ini, Reynold juga menyampaikan, bahwa ia
telah memberikan masukan terkait pengaktifan kembali Pas Lintas Batas. Dan hal
tersebut disambut baik oleh Benedita De Araujo.
"Langkah tersebut
tidak hanya diharapkan dapat mengurangi pelintas ilegal saja, namun dengan
adanya Pas Lintas Batas dapat memfasilitasi masyarakat khususnya bagi warga di
kawasan perbatasan yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
berbelanja," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa
Pas Lintas Batas merupakan dokumen perjalanan yang berfungsi sebagai paspor
sekaligus visa bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Reynold mengungkapkan
bahwa pembahasan ini penting, mengingat akan menjadi kendala bagi WNI yang
ingin hadir dalam kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus ke Timor Leste pada
September 2024 mendatang. Namun, tidak memiliki identitas resmi seperti paspor.
Disisi lain, Benedita
De Araujo menjelaskan perihal keputusan resmi Pas Lintas Batas masih dalam
proses.
Terkait kunjungan Paus
Fransiskus ke Timor Leste, ia menyarankan kepada umat yang berminat agar
mendaftarkan diri di Paroki masing-masing sebagai langkah persiapan yang
diperlukan.
Melalui diskusi ini,
PLBN Motamasin berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan
keamanan dan kenyamanan di wilayah perbatasan RI-RDTL, yang dikhususkan sebagai
langkah persiapan Timor Leste dalam menyambut penting tamu kenegaraannya.
Kemudian, sebagai
penutup dari kegiatan ini ditandai secara simbolis dengan pengalungan kain
tradisional adat sebagai tanda persahabatan dan penghargaan antara RI-RDTL. *** indonews.id