Dalam matematika,
silogisme sering digunakan untuk menyusun argumen yang logis dan membuktikan
teorema. Pembuktian matematis adalah inti dari matematika, dan silogisme adalah
alat utama yang digunakan untuk menyusunnya.
Silogisme memiliki
peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam hal matematika,
silogisme menjadi metode yang sangat berguna untuk memecahkan masalah,
mengambil keputusan, dan menyusun argumen yang logis. Namun, hal yang paling
penting sebelum mengetahui penerapan silogisme adalah memahami konsep dasarnya.
Bagian Penting Silogisme
Secara sederhana, silogisme
memiliki 3 bagian yakni, dua premis dan satu kesimpulan. Contohnya, premis
pertama adalah “Semua manusia adalah makhluk hidup” dan premis kedua adalah
“Plato adalah manusia,” maka kesimpulan yang didapat “Plato adalah makhluk
hidup.” Dalam matematika, konsep ini diterapkan untuk menarik sebuah kesimpulan
dari aturan-aturan yang diketahui sehingga tercipta argumen yang logis.
Dalam kehidupan sehari-hari
silogisme diterapkan untuk mengambil sebuah keputusan. Misalnya, ketika
memutuskan rute tercepat untuk pergi ke kampus secara tidak sadar kita sering
menggunakan konsep silogisme.
Pertimbangkan premis
berikut, “Jika jalan A macet, maka saya akan terlambat,” dan “Jalan A macet
selalu macet pada jam 8 pagi.” Dari kedua premis tersebut kesimpulan logisnya
adalah “Jika saya mengambil jalan A pada jam 8 pagi, maka saya akan terlambat.”
Dengan begitu kita dapat memutuskan untuk mencari rute alternatif lain.
Penggunaan Silogisme
dalam Hidup
Konsep silogisme juga
sering kita gunakan dalam pengelolaan uang pribadi. Pertimbangan premis: “Jika
saya menabung 30% dari gaji saya setiap bulan, maka saya akan memiliki tabungan
yang cukup untuk liburan akhir tahun,” dan “Saya menabung 30% dari gaji saya
setiap bulan.”
Dari dua premis
tersebut, kita dapat memberi kesimpulan bahwa “Saya akan memiliki tabungan yang
cukup untuk liburan akhir tahun” konsep silogisme ini membantu kita untuk
membuat rencana keuangan yang lebih baik dan menetapkan tujuan yang lebih
realistis.
Terakhir sebagai
contoh, dalam era digital ini logika komputasi dan pemograman sangat
dipengaruhi oleh prinsip-prinsip silogisme matematika. Dalam pemograman, kita
mungkin memiliki kondisi “Jika pengguna memasukkan kata sandi yang benar maka
akses diberikan,” dan “Pengguna memasukkan kata sandi yang benar.”
Maka kesimpulan logis
yang didapat adalah “Akses diberikan.” Penggunaan silogisme pada pemograman ini
akan memastikan program berjalan dengan benar dan efisien.
Struktur logisnya yang
sederhana dan kuat memberikan peran penting dalam berbagai lini kehidupan
sehari-hari, itulah silogosme matematika. Dengan adanya silogisme membantu kita
menarik kesimpulan yang logis dan membuat keputusan yang tepat.
Seperti halnya dalam
pengambilan keputusan sehari-hari, manajemen keuangan, bahkan logika komputasi.
Dengan memahami dan menerapkan silogisme dalam hidup, kita mampu mengingkatkan
kemampuan berpikir kritis dan berargumen logis, tak hanya itu setiap keputusan
yang diambil jauh lebih baik dan informatif.
***
Tanjakan Foho Beitara Kateri
Medio, 20 Mei 2024