Kolom komentar
disediakan bagi pengguna media sosial seperti dalam Instagram, Twitter atau
saat ini disebut X, dan TikTok. TikTok adalah platform media sosial yang
terkenal di seluruh dunia karena konten K-pop dan banyak lagi. K-Pop atau musik
pop Korea adalah genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan.
Banyak artis dan grup
pop Korea yang mendapatkan popularitas di berbagai negara (Ri'aeni, 2019).
Konten-koten K-pop tidak luput dari komentar pengguna media sosial, komentar
yang diperoleh dapat diperoleh dari penggemar kpop atau kpopers yang tidak
sejati, karena berkomentar vulgar pada artis korea yang disukai.
Seorang penggemar K-pop
yang sejati mendukung idolanya dengan penuh kasih sayang, menghormati privasi
dan martabat artis, serta menjaga sikap sopan dan santun dalam interaksi di
media sosial. Penggemar K-pop memberikan dukungan yang positif dan menghargai
karya serta upaya yang telah dilakukan oleh idolanya.
Komentar yang diberikan
seseorang pada media digital tentu akan meninggalkan jejak digital yang sulit
dihapus kalau sudah berbekas dan menjadi kesan seorang pembaca terhadap yang
berkomentar. Komentar vulgar pada media sosial menunjukkan kualitas diri
seseorang, melalui pemikiran, dan tingkah laku dalam aspek Kpopers, yang
berkomentar vulgar bukanlah Kpopers sejati.
Persepsi para Kpopers
berpendapat bahwa mereka menemukan komentar vulgar pada media sosial seperti
dalam TikTok, dan Instagram, namun TikTok menjadi media sosial dengan komentar
vulgar terbanyak yang pernah ditemukan. Faktor yang mempengaruhi para Kpopers
berkomentar vulgar karena perasaan kesepian, sehingga para Kpopers membaca au
atau alternative universe.
Komentar vulgar di
media sosial seperti pada video TikTok menunjukkan bahwa penyebab seseorang
berkomentar vulgar merupakan dari diri sendiri. Apa yang dilihat dan dibaca
seseorang dapat mempengaruhi cara berpikirnya, karena informasi dan pandangan
yang diterimanya dari berbagai sumber dapat membentuk pandangan, keyakinan, dan
sikapnya terhadap berbagai hal dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan.
Menurut Brown, citra
diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang dalam pikirannya. Citra diri ini
terdiri dari tiga aspek. Pertama, pengetahuan tentang dunia fisik yang membantu
manusia memahami dirinya berdasarkan sifat-sifat yang terlihat, terutama jika
pengetahuan tersebut bersifat subjektif.
Kedua, citra diri yang
terbentuk dari dunia sosial, yaitu melalui interaksi dan perbandingan sosial,
di mana individu terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain.
Ketiga, dunia
psikologis yang meliputi harga diri dan pemahaman batin. Individu dengan harga
diri yang positif cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi, ambisi, dan
kemampuan untuk menetapkan tujuan hidup yang jelas (Dela, dalam Rosandi, 2023).
Sebagian besar
penggemar K-pop tidak terima jika idolanya mendapat komentar vulgar, karena
dapat merusak citra dan kesehatan mental artis. Penggemar K-pop sejati
cenderung melindungi dan mendukung idolanya dari segala bentuk pelecehan dan
intimidasi.
Penggemar yang
melontarkan komentar vulgar bukanlah penggemar sejati karena tidak mencerminkan
sikap penghargaan dan dukungan yang seharusnya diberikan oleh penggemar sejati.
Komentar vulgar dapat merusak citra penggemar K-pop secara keseluruhan dan
bertentangan dengan nilai-nilai positif yang patut dijunjung tinggi.
Melalui komentar vulgar
justru seseorang dapat melihat citra diri seseorang. Berkomentar vulgar
terkesan orang tersebut memiliki perilaku seksualitas yang tinggi, bahkan tidak
dapat menahan diri untuk berkomentar tidak pantas di media sosial. ***