Pelaku Pembunuhan di Kota Kupang Ternyata Sudah Tiduri Istri Korban hingga Punya 2 Orang Anak

Pelaku Pembunuhan di Kota Kupang Ternyata Sudah Tiduri Istri Korban hingga Punya 2 Orang Anak



Suara Numbei News - Pria berinisal BBB, alias Slebor (40), yang merupakan warga Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang membunuh temannya, FS (39), pada Sabtu 15 Juni 2024, sekitar pukul 23.30 Wita, ternyata sudah dua kali menghamili Anti, istri FS

Persoalan selingkuh antara BBB dan Anti diduga sudah berlangsung lama. Sebab berlandaskan laporan polisi, Anti telah mengandung dan melahirkan dua anak laki-laki yang merupakan anak biologis dari BBB.

Hal tak senonoh itu perselingkuhan tersebut yang akhirnya membuat FS dan istrinya bercerai. Korban FS dan istrinya telah melakukan perceraian yang sah pada tahun 2020 lalu yang mana alasan perceraian tersebut oleh karena ketahuan perselingkuhan antara pelaku dan Anti,” seperti seperti yang tercantum dalam Laporan Polisi Nomor : P/B/635/VI/2024/SPKT/Polresta Kupang Kota Polda NTT tanggal 16 Juni 2024.

Di sisi lain, pemicu perkelahian awal sebelum terjadi penikaman atau pembunuhan diduga korban yang memliki rasa ketidaksukaan terhadap pelaku sehingga terus menerus mengeluarkan kata makian dan juga antara pelaku dan korban sementara dalam pengaruh alkohol dari minuman keras.

Sebelumnya, Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung pertandingan babak penyisihan grup Euro 2024 di Warung Alung yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Siloam.

Pelaku sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap polisi pada Minggu 16 Juni 2024 siang, sedangkan jenasah FS diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Senin 17 Juni 2024 . *** okezone.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama