Pos Turiskain Kabupaten Belu Jadi Wisata Edukasi Balai Ecobrick di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Pos Turiskain Kabupaten Belu Jadi Wisata Edukasi Balai Ecobrick di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

LAUNCHINGING - Suasana launching atau peresmian Wisata Edukasi Balai Ecobrick di Pos Turiskain, Desa Maumutin, Kecamatan Raihat yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, Kamis 20 Juni 2024. 



Suara Numbei News - Pos Turiskain, Desa Maumutin, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu kini dijadikan tempat wisata edukasi balai ecobrick.

Langkah ini bertujuan untuk memerangi sampah plastik di perbatasan Indonesia-Timor Leste (RI-RDTL).

Pos Turiskain yang menjadi destinasi wisata edukasi ecobrick ini diresmikan oleh Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens didampingi Dansatgas Letkol Inf Trijuang Danarjati, Kamis 20 Juni 2024.

Peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Bupati Haleserens, yang dihadiri oleh Wakapolres Belu, Pimpinan OPD terkait, Danramil 1605-08, Kapolsek Raihat, Kepala Bea Cukai Atambua, Perwakilan Kepala Imigrasi Atambua, Kepala PLBN Motaain, para Dankipam dan UPF Timor Leste, serta tamu undangan lainnya.

Wakil Bupati Alo Haleserens dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur dalam menjadikan Pos Turiskain sebagai pusat edukasi dan wisata ecobrick.

"Kami (Pemda,red) sangat mengapresiasi karena sampah-sampah yang ada dapat diubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis," ujarnya.

Wabup Alo juga mengakui keterampilan TNI dalam mengajarkan masyarakat terkait Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Teman-teman TNI memiliki keterampilan yang dapat ditularkan kepada masyarakat, seperti pembuatan pupuk kompos, pupuk cair, kripik pisang, dan lainnya. Kami berharap agar TNI terus memfasilitasi masyarakat sehingga bisa diterapkan di rumah tangga masing-masing," tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, Satgas Pamtas Yonif 742/SWY juga menerima ratusan siswa dari lima sekolah yang melakukan study tour di Pos Turiskain.

Wabup Alo juga mengajak para guru dan siswa serta tamu undangan untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi sesuai kurikulum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.

"Sampah bukan sesuatu yang buruk bagi manusia, namun jadikan sampah sebagai sesuatu yang berguna jika dimanfaatkan dengan baik," tegasnya.

Sementara Dansatgas Letkol Inf Trijuang Danarjati menuturkan bahwa Satgas Yonif 742/SWY berkomitmen untuk memajukan daerah perbatasan, dimulai dengan program Ecobrick di Pos Turiskain.

"Kami juga sudah menerima lima sekolah yang melakukan study tour di Pos Turiskain. Rumah Ecobrick ini bisa dijadikan wisata edukasi untuk mengkampanyekan lingkungan perbatasan bersih dari sampah plastik, sesuai tema Ecobrick Solusi Cerdas Ramah Lingkungan di Perbatasan," ungkapnya.

Pembangunan Balai Ecobrick di Desa Maumutin, Kecamatan Raihat, tambah Dansatgas juga bertujuan untuk memerangi sampah plastik di perbatasan.

Selain itu, ecobrick dapat digunakan sebagai pengganti batu bata dan bahan baku pembuatan kerajinan tangan ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi.

Pantauan Pos Kupang, usai acara peresmian juga dilakukan peninjauan Study Tour Ecobrick, Study Tour Uma Pupuk dan produk unggulan Yonif 742/SWY, serta penanaman pohon.

Pos Turiskain Kipam II juga memanfaatkan ecobrick untuk membuat tulisan "TuriSkaiN" yang berbahan baku ecobrick, menjadikannya tempat wisata tepi sawah di perbatasan RI-RDTL. (cr23)





 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama