Bahasa daerah berfungsi
sebagai identitas kultural yang sangat mendalam. Setiap daerah memiliki bahasa
yang berbeda dengan kosakata, struktur, dan idiom yang unik serta memiliki ciri
khas tersendiri, yang mencerminkan cara pandang dan nilai-nilai komunitas yang
menuturnya. Dengan berkomunikasi dalam bahasa daerah, individu dan kelompok
dapat mengekspresikan identitas mereka yang berbeda dengan identitas yang kebih
global. Lebih dari simbol identitas, bahasa daerah menjadi wadah untuk menyimpan
dan mentransmisikan tradisi serta pengetahuan lokal, seperti cerita rakyat,
mitos, dan ajaran tradisional. Menurut Edward Sapir, seorang linguis dan
antropolog terkemuka menyatakan bahwa bahasa merupakan cerminan dari kebudayaan
dan sejarah masyarakat. cerita-cerita ini menjadi wadah untuk mengajarkan
generasi muda tentang nilai-nilai, norma, dan sejarah komunitas mereka. Tanpa
adanya bahasa lokal, banyak aspek penting dari pengetahuan lokal ini dapat
hilang atau terjaga.
Di bidang seni dan
kreatif, bahasa daerah memainkan oeran yang tak ternilai. banyak karya seni
tradisonal seperti lagu, puisi dan juga tarian yang bisa dikembangkan dan
dipertahankan dalam bahasa daerah. Karya seni yang terbentuk biasanya merupakan
hasil dari pengalaman, cerita, dan nilai-nilai unik dari komunitas yang
bersangkutan. Dengan adanya seni, komunitas dapat merayakan dan
mendokumentasikan budaya mereka, serta dapat menjadi bahian dari warisan yang
dapat dipertahankan dan dinikmati oleh generasi kedepannya.
Dalam konteks
pendidikan, bahaa daerah menawarkan peluang untuk mengajarkan dan
memperkenalkan budaya dan sejarah lokal kepada generasi muda. Hal ini sekaligus
membantu dalam memahami dan menghargai warisan budaya tersebut. Sejalan dengan
itu akan membantu untuk menciptakan kesadaran yang lebih dalam tentang
pentingnya pelestarian bahasa dan budaya, sekaligus memperkuat identitas budaya
di kalangan generasi muda.
Sementara itu,
Penelitian yang dilakukan oleh Margaret Mead menunjukkan bahwa bahasa daerah
memainkan peran penting dalam menyimpan pengetahuan praktis tentang lingkungan,
seperti pengetahuan tentang flora dan fauna lokal, serta pertanian tradisional.
Bahasa menjadi sangat penting dalam menyampaikan pengetahuan yang spesifik
terhadap ekosistem dan lingkungan sosial yang sering kali tidak dapat
dijelaskan melalui bahasa nasional maupun global.
Komunikasi daerah yang
dilakukan sehari hari juga sangat membantu dalam menjaga hubungan sosial dan
integrasi komunitas. Bahasa daerah sering digunakan dalam percakapan
sehari-hari, upacara adat, dan juga ritual yang mengikat komunitas secara
sosial dan kultural. Melestarikan bahasa daerah dalam berbagai aktivitas
sehari-hari sangat membantu untuk menjaga keaslian dan makna dari kegiatan yang
dilakukan.
Namun, pada
kenyataannya bahasa daerah saat ini menghadapi ancaman serius akibat adanya
globalisasi dan dominasi bahasa nasional dan internasional. Ahli bahasa seperti
David Crystal mencatat banyak bahasa daerah yang berada di ambang kepunahan
karena penurunan jumlah penutur dan kurangnya generasi baru yang mempelajari
bahasa tersebut. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hilangnya warisan budaya
dan pengetahuan yang sangat berharga.
Untuk dapat menghadapi
ancaman yang terjadi terhadap pelestarian bahasa daerah, beberapa upaya
revitalisasi bahasa telah mulai dilakukan, termasuk pembelajaran bahasa di
sekolah, program media yang menggunakan bahasa daerah, serta sudah banyaknya
perkumpulan atau komunitas yang menyadari tentang pentingnya menjaga
kelestarian bahasa daerah. Sejalan dengan itu, Michael Krauss menjelaskan bahwa
sangat penting untuk dilakukan dokumentasi bahas dan mendukung program yang
dapat mempromosikan penggunaan bahasa dalam berbagai konteks.