Sudahlah, yang benar
itu, 2 + 2 = 4. Itulah ilmu dan ajaran yang benar. Hitungan yang mutlak, tidak
ada yang relatif di sutu. Agar kita tetap berada pada cara berpikir yang benar.
Sehingga bertindak pun dengan benar. Agar tidak terpengaruh oleh ilmu dan
ajaran lain yang berpandangan salah. Berpegang pada kebenaran, berpijak pada
perbuatan baik.
Jangan sampai besok-besok
kita hanya berbicara kebaikan tanpa melakukannya. Jangan sampai membahas taman
bacaan hanya sebatas diskusi dan seminar. Tanpa praktik nyata atau bahkan tidak
“menginjakkkan kaki” di taman bacaan. Taman bacaan itu perbuatan, bukan narasi.
Taman bacaan memang harus diurus, tidak cukup hanya dibicarakan. Begitu pula
dengan praktik-praktik lainnya dalam kehidupan. Pendidikan dan akhlak pun
praktik, tidak cukup hanya narasi. Seperti ngopi pun praktik, untuk apa
membahas kopi tanpa ngopi!
Spirit praktik dan aksi
nyata itulah yang dipegang pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Apapun yang dilakukan, semuanya berbasis
praktik di lapangan. Taman bacaan sebagai ladang amal, untuk mengubah niat baik
jadi aksi nyata. Tempat berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Karena
TBM Lentera Pustaka yakin, siapapun yang ada di taman bacaan maka harus berbuat
alias bertundak. Hukumnya sederhana, siapa yang berbuat baik maka akan
mencipatkan warusan kebaikan. Lahir dari perbuatan baik kita sendiri, maka akan
selalu berpihak pada kebaikan sehingga nantinya layak untuk mendapatkan hasil
yang baik pula.
Apapun kita, tergantung
pada apa yang kita lakukan. Bukan sebatas omongan atau diskusi. Perbuatan
apapun, baik atau buruk, toh pada akhirnya akan kembali kepada pemiliknya.
Jadi, jauhi ilmu yang menyesatkan. Jangan semua-semua hanya bisa diomongkan
tanpa diikuti tindakan nyata. Hidup yang bermakna itu saat melakukan sesuatu
yang baik dan benar secara nyata. Tidak lagi sebatas narasi atau diskusi.
Bukankah “khoirunnaass anfa’uhum linnaass”, bahwa sebaik-baik manusia itu yang
paling bermanfaat kepada manusia lainnya (dalam arti yang sesungguhnya).
Kebenaran itu mutlak,
bukan relatif. Maka teruslah berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun.
Bertindak nyata daripada sekadar berbicara tentang kebaikan. Dan esok, rasakan
bedanya rasakan hasilnya sendiri. Salam literasi