Udara Wilayah NTT Kian Dingin, Ternyata Ini Penyebabnya: Nomor 3 Kerap Tidak Diperhatikan

Udara Wilayah NTT Kian Dingin, Ternyata Ini Penyebabnya: Nomor 3 Kerap Tidak Diperhatikan



Suara Numbei News - Sejumlah wilayah di Provinsi NTT kini mengalami cuaca dingin yang ekstrim. 

Cuaca dingin tersebut kebanyakan terjadi di malam hari. Hal tersebut membuat masyarakat NTT kesulitan keluar rumah. 

Kalau pun keluar rumah, rata-rata mereka mengenakan jaket yang tebal untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. 

Menariknya kondisi ini ternyata tidak hanya terjadi di NTT saja tetapi juga di wilayah lainnya di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan udara terasa lebih dingin di malam hari, terutama pada musim kemarau. 

Berikut adalah penjelasannya: 

1. Fenomena Musim Bediding Musim bediding merupakan fenomena alam yang terjadi di Indonesia saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. 

Fenomena ini ditandai dengan angin muson Australia yang kering dan dingin bertiup dari selatan ke utara. 

2. Pengaruh Posisi Matahari Pada saat musim kemarau, posisi matahari berada di belahan bumi utara. 

Hal ini menyebabkan belahan bumi selatan, termasuk Indonesia, menerima lebih sedikit sinar matahari. 

3. Langit Cerah dan Kurangnya Awan

Saat musim kemarau, langit biasanya lebih cerah dan minim awan. 

Awan memiliki sifat yang dapat menahan panas bumi, sehingga ketika awan sedikit, panas bumi akan lebih mudah dilepaskan ke atmosfer pada malam hari. 

4. Angin Tenang Pada malam hari

Biasanya angin bertiup lebih tenang. Hal ini menyebabkan udara dingin tertahan di permukaan bumi dan tidak tercampur dengan udara hangat di atasnya. 

5. Kelembaban Udara Rendah

Udara kering memiliki kemampuan menahan panas yang lebih rendah dibandingkan udara lembab. 

Pada musim kemarau, kelembaban udara umumnya lebih rendah. Hal ini menyebabkan panas bumi lebih mudah dilepaskan ke atmosfer pada malam hari, sehingga suhu udara menjadi lebih dingin.***

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama