Wartawati Jude Lorenzo Taolin |
Ancaman ini lantaran
Jude Taolin memberitakan aksi kebrutalan dan kebiadaban yang dilakukan Algajali Munandar dan komplotannya sebagai penimbun dan pengepul
Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi
jenis solar yang tidak berizin.
Perbuatan Algajali
bersama komplotannya ini adalah perbuatan melawan hukum. Dan juga telah
merugikan negara, termasuk merugikan publik.
Setelah kasusnya
terekspos media massa dan diketahui publik, aparat keamanan
dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kupang Kota melakukan penggrebekan di
rumahnya. Termasuk memasang garis polisi (policeline) di rumahnya sebagai tanda
pelaku kejahatan.
BBM subsidi jenis solar
yang tidak berizin itu, yang dilakukan oleh Algajali bersama komplotannya akan diselundupkan ke negara Timor Leste melalui
jalan tikus dengan melakukan kerjasama dengan segelintir oknum aparat keamanan.
Akibat dari pemberitaan
itu, Algajali bersama komplotannya "diduga diperintah‟ pihak-pihak lain untuk meneror dan mengintimidasi dan mengancam wartawati Jude Taolin
dari media Online NTTHits.com.
Mendapati kabar
tersebut, seorang mantan Agen Intelijen dari Central Intelligence Agency (CIA) yang bernama Cellyn, asal Amerika Serikat yang saat
ini beada di Rusia, menghubungi melalui Surat Elektronik atau Email, pada
Selasa 30 Juli 2024, mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan Algajali
Munandar bersama komplotannya adalah perbuatan melawan hukum yang sudah
teroganisir dan tersistem dengan baik. Dan itu termasuk kejahatan lintas negara.
“Itu perbuatan melawan
hukum, penyelundupan BBM atau apa pun bentuknya di batas negara atau sudah memiliki niat, itu adalah kejahatan, kejahatan lintas
negara yang tidak bisa ditolerir oleh siapa pun. Dan itu harus dilawan, jangan takut
bersuara karena hak-hak Anda [publik] dirugikan oleh perbuatan Algajali bersama komplotannya,” tegas Cellyn, mantan Agen CIA yang diketahui memiliki nama
samaran sebanyak 275 sebagai penulis di media-media Internasional.
“Aku mendapat kiriman link - link seluruh
berita Hukum dan Kriminal yang ditulis oleh Wartawati Jude Lorenzo Taolin di
berbagai media sejak dulu hingga sekarang, dari seseorang. Dan aku sudah
beritahu [telepon langsung] kepada beberapa Jenderal Purnawirawan dan Jenderal aktif di TNI dan Polri terkait kasus itu,
supaya diproses hukum pelaku bersama komplotannya, termasuk segelintir oknum aparat keamanan yang terlibat langsung di dalamnya yang memback-up kejahatan tersebut dan aku sudah tahu siapa orangnya,” tegasnya, menambahkan.
Ditanya, bagaimana
kalau nama lengkap atau nama asli Anda diketahui publik internasional atau oleh aparat keamanan Indonesia?
“No!! Tidak akan pernah
publik internasional tahu siapa aku yang sebenarnya. Aku punya nama samaran sebanyak 275 sebagai penulis dan menguasai 12 bahasa asing.
Aku pernah bertugas di Indonesia dan ikut melengserkan Soekarno dan Soeharto.
Aku cukup lama tinggal di Indonesia, jadi aku tahu banyak rahasia. Aku pegang
rahasia-rahasia dari jenderal-jenderal purnawirawan dan aktif di TNI dan Polri. Aku sangat fasih berbahasa Indonesia,” tegasnya.
“Aku mau bilang
lindungi wartawati Jude Lorenzo Taolin, jangan diapa-apain dia. Aku akan selalu menanti kabar tentang dia dari seseorang. Juga lindungi semua
pekerja media atau insan pers di Indonesia. Jangan pernah ancam atau teror atau
intimidasi pekerja media atau wartawan dan wartawati di seluruh dunia dalam bentuk apapun,” tegas Cellyn, yang saat ini sementara menjalankan tugas rahasia di
Rusia terkait berbagai gejolak di dunia termasuk Eropa dan Amerika, melalui balasan email.
Cellyn juga mengatakan,
sejak ia mendapat informasi dari seseorang terkait pengancaman dan intimidasi
dan teror terhadap Jude Lorenzo Taolin wartawati NTTHits.com pada Senin 29 Juli 2024, ia langsung menghubungi rekan-rekannya yang ada di Jakarta dan Timor Leste untuk segera ke NTT tepatnya di Kota Kupang dan wilayah Timor bagian Barat lainnya untuk mencari tahu dan mengumpulkan bukti-bukti supaya dilaporkan ke Kapolri, Panglima TNI, Presiden dan Komnas Internasional di Den
Haag, Belanda, atas
kejahatan-kejahatan lintas negara.
“Itu tujuannya. Lintas
negara itu sangat rawan dengan kejahatan-kejahatan internasional selain penyelundupan BBM, narkoba, perjudian, TPPO, perdagangan
seks lintas negara dan lain-lainnya. Supaya pelaku kejahatan bersama komplotannya yang memback-up diproses hukum. Rekan-rekan aku sudah tiba di NTT. Aku menanti laporan dari mereka,” ungkapnya.
“Termasuk laporan tentang kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Sumatera Utara yang dibakar; kasus pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat; kasus pembunuhan Dini Sera Afrianti oleh Ronald Tannur di Surabaya, Jawa Timur; kasus pemukulan terhadap Nurhadi wartawan Tempo di Surabaya; kasus penyadapan dan ancaman yang dialami wartawan Floresa.co di Flores hingga websitenya diretas dan nomor wartawannya disadap; kasus pembakaran rumah wartawan di Belu dan kasus-kasus lainnya yang terkait kejahatan dan pelanggaran HAM,” tambahnya.
Dukungan Jurnalis,
Penulis dan Aktivis Internasional untuk Jude Lorenzo Taolin
Bekerja sebagai
jurnalis, akan selalu bersentuhan dengan segala bentuk kekerasan dan
pengancaman hingga pembunuhan yang dilakukan pihak-pihak tertentu, lantaran
tidak menerima kasusnya tereskpos dan diketahui publik.
Maka dari itu,
komunitas jurnalis, penulis dan aktivis internasional yang berada di Inggris, Belanda, Filipina, Arab Saudi, Israel, Afrika, Belgia, Perancis,
Swiss, Jepang, Korea, China, Rusia, Kanada dan beberapa negara lainnya yang terhimpun dalam grup WhatsApp luar negeri, mengambil sikap tegas dengan memberi laporan
kepada Komnas Internasional di Den Haag, Belanda, terkait segala bentuk intimidasi, teror, pengancaman yang dialami wartawati Jude Lorenzo Taolin dan
seluruh jurnalis atau wartawan dan wartawati di dunia supaya dilindungi
negaranya masing - masing, lewat kekuatan politik luar negeri.
Kebebasan berekspresi
di Indonesia dan beberapa negara lainnya, menurut Perwakilan Komunitas
Internasional, tidak bagus dan penuh dengan tindak kekerasan.
“Belum selesai kasus pembunuhan dan kematian yang dialami wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Sumatera Utara, muncul lagi kasus baru yaitu wartawati Jude Lorenzo Taolin di Timor bagian Barat, NTT, diancam dan diintimidasi oleh Algajali bersama komplotannya. Keselamatannya terancam. Ini jelas - jelas telah melanggar HAM. Kebebasan berekspresi di Indonesia tidak bagus, penuh tindak kekerasan. Begitu pun di negara lain,” tegas Islan, mewakili Komunitas Internasional tersebut. ***ntthits.com
(Naskah artikel ini
dikerjakan oleh Dr. Felixianus Ali, S.I.Kom., M.I.Kom., M.AP – Wartawan, Peneliti dan Penerjemah. Amerika Serikat, 30 Juli
2024).