Hasil Tenun Mama Yulita Ni'is,Penenun Belu (Foto: Dok/Yuliana Ni'is) |
Demikian disampaikan
Penenun Belu, Yuliana Ni'is dalam perbincangan bersama RRI Atambua, ditulis
Selasa,(13/8/2024). “ Menenun itu kita lakukan gampang-gampang sulit, karena
pekerjaan in butuh proses dan ketelitian. Selain itu dalam menenun kita
harus kreatif, kita juga bisa inovasi dengan modifikasi bahan biar hasil
produksinya berkualitas,” katanya.
Sejak 2011 dirinya
mulai tekun menenun secara tradisional, hingga telah hasilkan puluhan lembar
kain tenun, walau kegiatan dilakukan sebagai pengisi waktu luang. Yuliana yang
juga seorang guru ASN in, mengaku pengetahuannya mendukung profesi sebagai tenaga
pengajar mana dapat mengajarkan kepada siswinya selain tampil
rapi, tenunannya di kreasikan menjadi busana.
Bukti kecintaan
terhadap karya tenun, mama Yuliana kini mengoleksi puluhan lembar kain tenun
karyanya sendiri. Bahkan untuk menjaga kualitas kain dan keawetan kain tenun,
secara rutin melakukan perawatan dengan menjemur kain tenunan yang disimpat
secara berkala. " Saya bangga bisa kenakan koleksi hasil karya sendiri,
apalagi dimodif," ucapnya
“ Kalau yang saya tenun
sendiri bisa sampai seratus lebih, tapi ada yang saya kasih sodara atau teman,
dan lainnya saya simpan.ada puluhan kain tenun sudah saya hasilkan. Saya tidak
saya jual meskipun ditawar dengan mahal, ada kebanggaan tersendiri saat kita
kenakan yang edisi terbatas dan itu kita buat sendiri,” kata mama Yuli