Kondisi kekeringan lahan perkebunan saat musim kemarau di Petuk, Kota Kupang-NTT, Rabu (21/8/2024).(Foto:RRI/Vongky). |
Dikutip dari info BMKG NTT, berdasarkan analisis
curah hujan pada dasarian II Agustus 2024 dikategorikan hujan rendah 0 – 50
mm/Das dengan umumnya NTT mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori sangat
pendek. Demikianpun dengan curah hujan untuk Dasarian III Agustus 2024, umumnya
NTT mengalami curah hujan kurang dari 20 mm/Das dengan peluang sebesar 91
persen.
Selain itu, disampaikan aliran massa udara di
Indonesia umumnya didominasi angin timuran dengan anomali suhu permukaan laut
di sekitar wilayah NTT lebih dingin dibanding normalnya. Hal ini bisa
berpotensi pada penurunan pertumbuhan awan di NTT.
Berkaitan dengan tersebut, BMKG menghimbau
masyarakat NTT untuk mewaspadai bahaya iklim ekstrem seperti angin yang dapat
menyebabkan pohon ataupun infrastruktur usang tumbang. Terakhir, dihimbau untuk
tidak membuang puntung rokok sembarangan yang bisa memicu potensi kebakaran
hutan atau lahan. (VL) *** rri.co.id