Korban Penganiayaan/Foto: lintasntt.com |
Korban penyiksaan
bernama Maksen Loenati, meninggal di Rumah Sakit SK Lerik pada Jumat
(23/8/2024) malam. Polisi kemudian membawa jenasah ke Rumah Sakit Bhayangkara
Kupang untuk diotopsi.
‘”Hasil otopsi, katanya
kepala hancur, lambung hancur dan satu ginjal pecah,” kata Al Isliko, keluarga
korban kepada lintasntt.com di RS Bhayangkara Kupang, Sabtu
(24/8/2024) siang.
Menurut Al, korban
dibawa ke rumah sakit oleh tiga orang terdiri dari istri korban, seorang pria
dan seorang perempuan.
“Yang beta dengar
itu, awalnya dicegat di sana (di Pelabuhan Tenau) dipukul sebanyak 3 kali di
bagian perut, kemudian disekap, ditelanjangi dan siksa di Oesapa sampai mati.
Menurut cerita dari rumah sakit, korban dibawa dalam kondisi telanjang, hanya
ditutupi dengan terpal. Itu menruut cerita rumah sakit, berarti dong siksa
dia dalam keadaan telanjang,” tambah Al Isliko.
Sementara itu, jenasah
korban telah selesai menjalani otopsi dan dibawa ke rumah duka di Oemasa.
Adapun istri korban tidak terlihat di rumah sakit. (*/gma) lintasntt.com