Maksen yang juga warga
RT 05/RW 03, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, ini dianiaya
dan dikeroyok di area Pelabuhan Tenau di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota
Kupang pada Jumat (23/8/2024) siang.
Korban sempat dibawa ke
RSUD SK Lerik pasca penganiayaan ini. Namun nyawa korban tidak tertolong diduga
mengalami luka dalam. Penganiayaan dan pengeroyokan ini bermula dari persoalan
keluarga dan melibatkan oknum anggota TNI AL.
Diperoleh informasi
kalau pada Jumat siang, korban ke Pelabuhan Tenau Kupang hendak menumpang KM
Awu dan mau merantau ke Jakarta. Sayangnya korban pergi secara diam-diam tanpa
memberitahukan pacarnya Sofia Banamtuan (28).
Sofia yang juga warga
Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang meminta bantuan kepada
kerabatnya MS yang kebetulan merupakan anggota TNI AL. Diduga MS mengajak
beberapa rekannya mencari korban.
Korban pun ditemukan di
ruang tunggu Pelabuhan Nusa Lontar Tenau, Kupang. Saat itu korban sempat
berselisih paham dengan MS. Ujung-ujungnya, MS membawa korban ke pos security
Pelabuhan Tenau Kupang.
Di dalam ruangan
security, salah seorang pria yang mengenakan topi warna biru dan baju warna
hitam langsung memukul korban pada bagian perut sebanyak tiga kali. Aksi
penganiayaan dan pengeroyokan ini diikuti beberapa pria lain yang saat itu
menggunakan pakaian dinas TNI.
Para pelaku menampar
korban pada bagian wajah secara bersama-sama dan berulang kali. Sofia yang juga
datang ke Pelabuhan Tenau memesan mobil maxim dan hendak membawa korban ke
rumah kerabat.
Namun dalam perjalanan,
korban mengeluh rasa sakit di bagian perut. Begitu tiba di rumah kerabat Sofia,
korban sempat kencing darah. Korban dilarikan ke RSUD SK Lerik Kupang. Dalam
perjalanan ke RSUD SK Lerik, korban meninggal dunia dalam mobil.
Namun korban tetap
dibawa hingga ke ruangan IGD RSUD SK Lerik. Dokter jaga memastikan kalau korban
sudah meninggal dunia. Kasus ini kemudian dilaporkan Sofia ke Polsek Alak pada
Jumat tengah malam.
Laporan kasus ini
tertuang dalam laporan polisi nomor LP/B/127/VIII/2024/Polsek Alak, tanggal 23
Agustus 2024. Jenazah korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara
Titus Uly Kupang untuk visum dan pemeriksaan medis.
Humas TNI AL Kupang,
Letda Rian yang dikonfirmasi Sabtu (24/8/2024) pagi mengaku belum mengetahui
kejadian ini. "Maaf, untuk hal itu saya juga belum tahu," tandasnya.
Kapolresta Kupang Kota,
Kombes Pol Aldinan RJH Manurung yang dikonfirmasi Sabtu (24/8/2024) membenarkan
kejadian ini. "Iya (kejadiannya). Nanti dikabari lagi," ujarnya. *** katantt.com