797 Umat Katolik NTT akan Melintas ke Timor Leste untuk Ikut Misa Agung Paus Fransiskus

797 Umat Katolik NTT akan Melintas ke Timor Leste untuk Ikut Misa Agung Paus Fransiskus

Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua, Pater Vincentius Wun (tiga dari kiri), bersama Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua Indra Maulana Dimyati (empat dari kiri), di area PLBN Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 September 2024. Foto: Istimewa


Suara Numbei News - Sebanyak 797 WNI tercatat akan menyeberang dari Nusa Tenggara Timur ke Timor Leste untuk menghadiri Misa Agung PausFransiskus di Dili pada Selasa, 10 September 2024. 

Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua, Pater Vincentius Wun, mengatakan 797 orang ini terdiri dari 596 orang yang mendaftar ke Keuskupan Atambua dan 201 orang dari Keuskupan Agung Kupang. “Mereka akan berangkat ke Timor Leste secara bersamaan pada tanggal 9 September 2024,” kata dia lewat keterangan tertulis, Sabtu, 7 September 2024. 

Indra Maulana Dimyati, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua, mengatakan rombongan akan menyeberang lewat Pos Lintas Batas Negara Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. PLBN Motaain akan menjadi satu-satunya PLBN yang dibuka pada 06-12 September 2024. 

“PLBN Motaain menjadi satu-satunya pintu masuk yang akan dibuka untuk melayani perlintasan orang dan barang di wilayah perbatasan darat antara negara Indonesia dan Timor Leste,” kata Indra. 

Untuk mengantisipasi perlintasan ilegal, Imigrasi dan lembaga lain membentuk Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA), yang termasuk TNI dan Polri. Tim ini mencegah perlintasan ilegal yang dilakukan warga kedua negara dengan cara aktif melakulan patroli pengawasan di jalur-jalur ilegal di perbatasan. 

“Koordinasi aktif juga dilakukan bersama Unidade de Patrulhamento da Fronteira (UPF) dan  Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) selaku pihak pengamanan di Timor Leste dalam rangka pencegahan perlintasan ilegal di perbatasan tersebut,” ujar Indra. 

Berdasarkan data perlintasan di PLBN Motaain 1-7 September 2024, jumlah orang yang melintas masuk ke Timor Leste (data keberangkatan) sebanyak 1.308 orang pelintas dengan rincian sebanyak 640 orang WNI dan 668 orang WNA. Sementara jumlah orang yang masuk ke Indonesia (data kedatangan) sebanyak 1.516 orang pelintas dengan rincian sebanyak 909 orang WNI dan 607 orang WNA. 

 “Jumlah orang yang akan melintas ke Timor Leste diprediksi akan mengalami puncaknya pada tanggal 8-10 September 2024,” kata Indra. 

Untuk meningkatkan kualitas layanan selama kunjungan Paus Fransiskus, Imigrasi Atambua akan menambah tiga konter pemeriksaan tambahan dari tiga yang saat ini sudah ada. Selain itu, dua tambahan juga dipasang di jalur tol di luar gedung PLBN untuk pemeriksaan sopir pengangkut kendaraan rombongan umat Katolik. Seluruh konter tambahan menggunakan Mobile Unit BCM yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Atambua. 

Mitigasi resiko juga dilakukan Kantor Imigrasi Atambua, yakni dengan berkoordinasi bersama pihak administrator PLBN Motaain dalam penyediaan jaringan internet, penyesuaian layout area imigrasi, peningkatan jaringan komunikasi, dan pemanfaatan fasilitas PLBN lainnya. 

Kantor Imigrasi Atambua juga menyiagakan personal tambahan sebanyak 80 orang petugas imigrasi yang berasal dari pos imigrasi lainnya. Mereka diperbantukan melakukan pemeriksaan keimigrasian di PLBN Motaain pada 6-12 September 2024.

Sebelumnya, Imigrasi Atambua juga memberikan pelayanan pembuatan paspor untuk memudahkan umat Katolik yang ingin melintas ke Timor Leste. Kantor Imigrasi Atambua memberikan pelayanan Eazy Paspor secara langsung di Kantor Keuskupan Atambua. Total ada 99 paspor yang diterbitkan dari Eazy Paspor ini, dengan rincian 15 paspor pada 30 Juli dan 84 paspor pada 10 Agustus. *** Tempo



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama