Vikaris Jenderal
Keuskupan Atambua, Pater Vincentius Wun, mengatakan 797 orang ini terdiri dari
596 orang yang mendaftar ke Keuskupan Atambua dan 201 orang dari Keuskupan
Agung Kupang. “Mereka akan berangkat ke Timor Leste secara bersamaan pada
tanggal 9 September 2024,” kata dia lewat keterangan tertulis, Sabtu, 7
September 2024.
Indra Maulana Dimyati,
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua,
mengatakan rombongan akan menyeberang lewat Pos Lintas Batas Negara Motaain di
Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. PLBN Motaain akan menjadi satu-satunya PLBN
yang dibuka pada 06-12 September 2024.
“PLBN Motaain menjadi
satu-satunya pintu masuk yang akan dibuka untuk melayani perlintasan orang dan
barang di wilayah perbatasan darat antara negara Indonesia dan Timor Leste,”
kata Indra.
Untuk mengantisipasi perlintasan
ilegal, Imigrasi dan lembaga lain membentuk Tim Pengawasan Orang Asing
(TIMPORA), yang termasuk TNI dan Polri. Tim ini mencegah perlintasan ilegal
yang dilakukan warga kedua negara dengan cara aktif melakulan patroli
pengawasan di jalur-jalur ilegal di perbatasan.
“Koordinasi aktif juga
dilakukan bersama Unidade de Patrulhamento da Fronteira (UPF) dan Policia
Nacional De Timor Leste (PNTL) selaku pihak pengamanan di Timor Leste dalam
rangka pencegahan perlintasan ilegal di perbatasan tersebut,” ujar Indra.
Berdasarkan data
perlintasan di PLBN Motaain 1-7 September 2024, jumlah orang yang melintas
masuk ke Timor Leste (data keberangkatan) sebanyak 1.308 orang pelintas dengan
rincian sebanyak 640 orang WNI dan 668 orang WNA. Sementara jumlah orang yang
masuk ke Indonesia (data kedatangan) sebanyak 1.516 orang pelintas dengan
rincian sebanyak 909 orang WNI dan 607 orang WNA.
“Jumlah orang yang akan melintas ke Timor
Leste diprediksi akan mengalami puncaknya pada tanggal 8-10 September 2024,”
kata Indra.
Untuk meningkatkan
kualitas layanan selama kunjungan Paus Fransiskus, Imigrasi Atambua akan
menambah tiga konter pemeriksaan tambahan dari tiga yang saat ini sudah ada.
Selain itu, dua tambahan juga dipasang di jalur tol di luar gedung PLBN untuk
pemeriksaan sopir pengangkut kendaraan rombongan umat Katolik. Seluruh konter
tambahan menggunakan Mobile Unit BCM yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi
Atambua.
Mitigasi resiko juga
dilakukan Kantor Imigrasi Atambua, yakni dengan berkoordinasi bersama pihak
administrator PLBN Motaain dalam penyediaan jaringan internet, penyesuaian
layout area imigrasi, peningkatan jaringan komunikasi, dan pemanfaatan
fasilitas PLBN lainnya.
Kantor Imigrasi Atambua
juga menyiagakan personal tambahan sebanyak 80 orang petugas imigrasi yang
berasal dari pos imigrasi lainnya. Mereka diperbantukan melakukan pemeriksaan
keimigrasian di PLBN Motaain pada 6-12 September 2024.
Sebelumnya, Imigrasi Atambua juga memberikan pelayanan pembuatan paspor untuk memudahkan umat Katolik yang ingin melintas ke Timor Leste. Kantor Imigrasi Atambua memberikan pelayanan Eazy Paspor secara langsung di Kantor Keuskupan Atambua. Total ada 99 paspor yang diterbitkan dari Eazy Paspor ini, dengan rincian 15 paspor pada 30 Juli dan 84 paspor pada 10 Agustus. *** Tempo