Foto Kolase, ki-ka: Donatus Bere, Paulo Roberto Taruk dan Wahidin Maring. (Cyriakus Kiik/Timorline.com) |
Paket yang terdiri dari
Kim Taolin dan Eduardus Bere Atok ini diusung dua partai politik, yakni Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Paket ini juga
didukung empat partai lainnya, yakni Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima
dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam banyak hal, Paket
KITA-EBA dianggap remeh pihak tertentu. Ada yang melihat Paket KITA-EBA sebagai
pasangan calon orang-orang tidak berpengalaman di birokrasi. Paket ini juga
dikatai tidak punya uang. Kemampuan kepemimpinannya juga diragukan.
Hal remeh-remeh ini
ibarat anjing menggonggong kafilah berlalu. Sebab, di musim politik seperti
saat ini, lawan politik sangat rajin menyebarkannya baik melalui cerita dari
mulut ke mulut maupun melalui media sosial.
Tetapi, sabar dulu. Ada
beberapa tokoh kuat
di belakang Paket KITA-EBA dengan latar belakang berbeda.
Donatus Bere, misalnya,
di Paket KITA-EBA menjadi Ketua Tim Pemenangan. Dia adalah mantan Sekretaris
Daerah (Sekda) Malaka sejak Penjabat (Pj) Bupati Malaka perdana, Herman Nai
Ulu, pada 2013 hingga pensiun 2021 di masa kepemimpinan Bupati Malaka Simon
Nahak.
Sebagai Sekda, tokoh
satu ini sangat memahami birokrasi pemerintah. Karena itu, Donatus tidak
sekedar Ketua Tim Pemenangan Paket KITA-EBA tetapi sangat paham mekanisme
eksekusi perencanaan baik anggaran maupun kegiatan.
Pengalaman segudang
sebagai birokrat di Kabupaten Belu dan Malaka menjadikan Paket KITA-EBA sangat
berwibawa dan santun dalam berpolitik. Dengan gayanya yang khas familiar dan
humoris, Donatus terus bergerak bersama Tim untuk memenangkan Paket KITA-EBA di
Pilkada Malaka 2024.
Pengalaman sebagai
birokrat tulen akan melengkapi posisinya sebagai Ketua Tim Pemenangan Paket
KITA-EBA yang saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Malaka Periode 2024-2029
dari PAN.
Perannya sebagai Ketua
Tim Pemenangan Paket KITA-EBA dipastikan mampu menghipnotis nurani masyarakat
Malaka memilih Paket KITA-EBA menjadi Bupati-Wabup Malaka Periode 2024-2029.
Selain Donatus Bere,
ada pula tokoh lainnya yang sangat matang berpolitik, yakni Wahidin Maring.
Tokoh satu ini saat ini adalah Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Malaka.
Pengalaman politiknya
diawali di Kabupaten Aileu Propinsi Timor Timur yang sejak 2002 menjadi negara
merdeka berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat di Aileu,
Wahidin menjabat Ketua DPC PPP. Pada Pemilu 1999, Wahidin maju calon anggota
DPRD Kabupaten Aileu dan terpilih menjadi anggota Dewan. Sempat pula dilantik.
Tetapi masa jabatannya hanya seumur air di daun talas karena jajak pendapat
1999 yang berakhir dengan hasil pro kemerdekaan menang. Karena itulah Wahidin
kemudian memilih pindah ke Kabupaten Belu.
Di Kabupaten Belu,
Wahidin menjadi yang semula Ketua DPC PPP di Timor Timur, di Kabupaten Belu
menjadi Sekretaris PPP. Sedangkan Ketua-nya adalah Ali Attamimi.
Wahidin-Attamimi memimpin PPP sejak 1999 hingga 2013. Bersamaan dengan
pemekaran Kabupaten Belu dan pembentukan Kabupaten Malaka pada 2013, Wahidin
pindah ke Kabupaten Malaka. Di Kabupaten Malaka, Wahidin menjadi Ketua DPC PPP.
Pada 2022 lalu, Wahidin
menjadi Ketua DPD Gelora. Sempat calon anggota DPRD Kabupaten Malaka pada
Pemilu 2024 tetapi tidak terpilih. Di Pilkada Malaka 2024 ini, Wahidin dan para
pengurusnya mendukung Paket KITA-EBA. Meski sudah berusia lanjut, Wahidin terus
bergerak bersama Tim Pemenangan Paket KITA-EBA melakukan blusukan dan kampanye
untuk memenangkan Paket KITA-EBA.
"Partai Gelora
kerja keras untuk memenangkan Paket KITA-EBA", kata Wahidin dalam setiap
kesempatan.
Paulo Roberto Taruk,
tokoh muda Malaka dari PKB yang sangat berwibawa, dengan karisma spiritualnya
mampu mengubah wawasan masyarakat Malaka untuk tidak ragu-ragu memilih Paket
KITA-EBA untuk menjadi Bupati-Wabup Malaka Periode 2024-2029.
Dengan jabatannya
sebagai Sekretaris DPC PKB Kabupaten Malaka, Roberto selalu tegas dan
memastikan ke masyarakat Malaka untuk memilih Paket KITA-EBA menjadi
Bupati-Wabup Malaka Periode 2024-2029.
Di PKB, Roberto baru
saja mengakhiri jabatannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Malaka pada 9
September 2024. Sempat maju calon anggota DPRD Malaka pada Pemilu 2024 tetapi
tidak lolos. Meski sudah tidak menjadi anggota Dewan, Roberto yang akrab disapa
Kaberan Rai ini adalah pewaris takhta Kerajaan Umalor/Besikama.
"Saya sedih dengan
kondisi pembangunan di Dapil Malaka 3 dan sayang sekali masyarakat di sana.
Jadi, di Pilkada kali ini, hanya ada calon tunggal, Calon Bupati, yakni Kim
Taolin. Kesempatan Dapil Malaka 3 punya bupati hanya di Pilkada kali ini saja.
Sehingga, orang Dapil Malaka 3 harus pilih dan menjadikan Kim Taolin Bupati
Malaka lima tahun mendatang. Jangan sia-siakan kesempatan ini", tandas
Roberto. *** timorline.com