Kepala Stasiun Meteorologi Kupang
Sti Nenotek mengatakan, hujan pada Selasa kemarin dilaporkan terjadi hujan
dengan intensitas ringan hingga sedang pada beberapa wilayah di
NTT.
"Curah hujan
terukur di Stasiun Meteorologi El Tari Kupang sampai pukul 23.00 WITA sejumlah
24 mm," kata dia, Rabu 18 September 2024.
BMKG menjelaskan, wilayah
NTT saat ini masih berada pada musim kemarau. Namun kondisi El Nino
diprediksi akan berubah menjadi fase La Nina lemah pada bulan September.
Selain itu,
aktifnya Gelombang Equatorial
Rossby dan posisi Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada
kuadran 5 (Netral) serta kelembaban udara yang cukup tinggi di lapisan atas (700mb
dan 500mb) wilayah NTT.
"Menyebabkan peningkatan proses
pembentukan awan hujan di wilayah NTT yang diprakiraan terjadi hingga tanggal
23 September 2024," paparnya.
Dampak dari itu ikut
mendukung peningkatan proses pembentukan awan hujan di wilayah NTT, sehingga
berpotensi terjadi hujan ringan di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao,
TTS, Malaka, Belu, Alor, Flores Timur, Sumba Timur, Sumba Barat Daya,
Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, dan Lembata pada
tanggal 17 – 23 September 2024.
Serta berpotensi hujan
sedang – lebat di wilayah Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Kab. Kupang,
TTS, TTU, dan Malaka pada tanggal 18 – 19 September 2024.
BMKG mengimbau
masyarakat agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap
potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi
seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran
petir.
"Khusus untuk
daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor
dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga
lebat bahkan ekstrim yang terjadi dalam durasi yang panjang," ujarnya.
(fan) *** poskupang.com