Kapolres Rote Ndao AKBP
Mardiono mengatakan Candra tersambar petir saat berada di pondok di sawah.
Awalnya korban dan rekannya Rofi Bailao dan Jacob Ndun membajak sawah,
tiba-tiba turun hujan disertai petir. Mereka berhenti membajak sawah
dan berteduh di dalam pondok darurat pada Sabtu siang, 21 Desember 2024.
"Saat itu hujan
semakin deras disertai dengan petir dan tiba tiba petir menyambar ke arah pondok,
tempat korban dan saksi saksi berteduh. Mereka melihat korban dalam posisi
tersungkur, saat disentuh tidak bergerak dan kaku," ujar Mardiono, Minggu,
22 Desember 2024.
Sedangkan korban
Sefanya membajak sawah bersama dua rekannya yakni Rehan Liu dan Bles Menoh.
Saat turun hujan disertai petir, mereka memutuskan memutuskan berteduh di mobil
pikap yang diparkir di pinggir jalan.
"Dalam perjalanan
menuju mobil tiba-tiba guntur dan petir bergelegar sehingga ketiganya
merebahkan diri ke pematang sawah, tetapi setelah gemuruh guntur selesai, kedua
saksi bangkit dan berdiri namun korban tetap dalam posisi merebahkan diri, saat
dicek korban sudah dalam posisi tak sadarkan diri sehingga dilarikan ke rumah
sakit," kata Mardiono.
Nahas, saat tiba di rumah sakit, Sefanya dinyatakan meninggal. Sedangkan jenasah Candra Lasor Ndun langsung dibawa ke rumah duka.*** metrotvnews.com