Ia pun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum Atambua karena luka serius di dada.
Korban ditikam orang
tidak dikenal (OTK) ketika melerai perkelahian di
depan apotik 7 Pulau di Kilometer 1, RT 14/RW 004, Kelurahan Rinbesi, Kecamatan
Atambua Selatan pada Rabu (1/1/2025) pagi.
Salah satu warga yang
mengetahui peristiwa ini, Gregorius J (19) menyebutkan kalau sekitar pukul
06.30 Wita, datanglah para pelaku mengendarai enam unit sepeda motor.
Para pelaku yang tidak
dikenali saling berboncengan dan langsung ke depan apotik 7 Pulau di Kilometer
1 Atambua.
Para pelaku langsung
memukul para pemuda yang sedang duduk bercerita di depan apotek tersebut.
Mendengar keributan
ini, korban datang ke depan apotik. Korban pun merelai perkelahian ini.
Namun para pelaku tidak
mengindahkan hal tersebut. Merekalangsung menikam korban dengan benda tajam
mengenai dada korban.
Pasca menikam korban,
para pelaku melarikan diri. Mereka meninggalkan dua unit sepeda motor merk
honda fino nomor polisi DH 3737 TM dan sepeda motor honda beat tanpa nomor
polisi.
Warga di sekitar lokasi
kejadian langsung mengevakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk
penanganan medis.
Kapolres Belu, AKBP
Benny Miniani Arief yang dikonfirmasi Jumat (3/1/2025) membenarkan kejadian
ini.
Ia mengakui kalau
pihaknya baru meminta keterangan dari pelapor. Sementara korban belum diperiksa
karena masih menjalani perawatan medis.
"Sampai tadi malam
baru saksi pelapor yang diambil keterangan sesuai laporan polisi yang ada.
Sedang korban masih dalam perawatan dan belum bisa diambil keterangan,"
ujar Kapolres.
Diakui pula kalau
pelapor dan korban tidak kenal dengan orang-orang yang saling ribut tersebut.
Penyidik Sat Reskrim
Polres Belu juga
masih mengumpulkan bahan keterangan terkait motif awal keributan tersebut.
"Kami masih
mendalami terkait motif kejadian tersebut," tambah mantan Kapolres Sumba
Barat.
Hingga saat ini sudah
dua orang saksi yang diambil keterangan.
Sementara pelaku masih
diselidiki. Polisi memastikan sudah mengetahui identitas para pelaku
berdasarkan pendalaman pada bukti rekaman CCTV.
Polisi masih mengejar
para pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. *** digtara.com