![]() |
DIBOPONG - Korban yang terseret Banjir saat ditemukan dan dibopong oleh warga, Jumat (21/3/2025). |
Sungai Nunponi terletak
di Desa Nunponi, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Ida salah seorang warga
Nunponi, saat di wawancarai POS-KUPANG.COM pada, Jumat (21/3/2025) mengatakan
korban bersama bapa dan ibunya serta adiknya yang masih bayi hendak pergi ke
sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kaputu, melalui sungai Nunponi.
“Mereka ada empat
orang, suami istri dan dua
orang anak. Yang korban baru berumur empat tahun, yang satunya masih bayi,”
ujar Ida.
Pada saat itu, lanjut
Ida, ibu dan anak Bayi berjalan mendahului Finus (ayah korban) dan korban.
"Ibu dan anak bayi
itu jalan dulu. Sedangkan pak Finus dengan yang korban masih dari belakang.
Kaget - kaget banjir turun tambah. Pak Andi Moruk untung pas di sebelah dan
tarik kasih keluar ibu Anas (Ibu korban) dengan anak yang bayi itu. Pak Finus
kena seret dengan anak yang korban itu. Pak Finus selamat dan dia pung anak
yang korban. Mereka langgar sungai itu sekitar jam 6 pagi," terang Ida.
Kepala Desa Nunponi,
Emanuel Natalius Bouk, saat diwawancarai terpisah membenarkan peristiwa
tersebut.
Ia mengatakan Korban
sudah ditemukan.
“Tadi pagi, mereka dari
rumah di sebelah kantor desa Nunponi mau menyebrang ke sekolah. Bapa dari
korban ingin antar istri bersama dua orang anaknya ke Sekolah. Kebetulan istri
mengajar di SMP Kaputu. Terus mereka sampai di kali. Mereka sama - sama
menyebrang, sampai di pertengahan kali banjir baru dapat mereka,” terang
Emanuel.
Pada saat banjir turun,
Emanuel mengatakan posisi korban berada di atas bahu bapanya.
"Terus anak yang
terseret banjir itu bapanya pikul di atas bahunya. Ketika banjir besar datang
mereka jatuh. Istrinya juga bersama anak yang masih bayi juga semua terjatuh,
tapi sempat tertolong oleh satu orang yang berada di pinggir kali itu. Pak andi
Moruk namanya. Jadi ibu dan anak kecil itu terselamat dan bapanya akhirnya
terselamatkan juga. Hanya anak kejadian yang terbawa banjir,"ujar Emanuel.
Emanuel menjelaskan
korban yang masih berumur empat tahun itu terseret banjir yang jaraknya kurang
lebih lima kilo meter dari lokasi penyebrangan.
“Anak perempuan itu
Umurnya masih 4 tahun. Dia terseret kurang lebih lima kilo meter dari jembatan
Nunponi yang putus pada saat badai seroja tahun 2021 lalu,"ujarnya.
Lanjut Emanuel, warga
sekitar langsung melakukan pencarian menelusuri tepi sungai dan menemukan
korban di Oemtonan sekita pukul 08.00 Wita.
“Warga sekitar melakukan pencarian ikut tepi sungai, sampai di tempat nama Oemtonan baru ditemukan di tepi sungai sekitar jam 8 tadi.korban sudah dalam keadaan tidak bernapas atau tidak bernyawa lagi,” ujar Emanuel.*** flores.tribunnews.com