Melansir detikBali,
peristiwa tersebut tepatnya terjadi di rumah mereka di Kampung Raba Malouna,
Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur. Keduanya tersambar petir pada Selasa
(4/3/2025), sekitar pukul 15.00 Wita.
"Kejadiannya
sangat tragis. Ada pasangan suami istri ditemukan tewas setelah tersambar
petir," kata abid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, Rabu
(5/3/2025).
Henry mengatakan
wilayah tersebut mulanya diguyur hujan lebat disertai petir. Saat itu, Stefanus
sedang duduk di dekat terminal listrik di dalam rumahnya. Sementara Apliana
sedang mencuci piring di belakang rumah
"Tiba-tiba saja
terjadi petir yang langsung menyambar para korban," tutur Henry.
Henry menyebut seorang
warga bernama Gabriel Wilunga mengaku sempat melihat kabel listrik terbakar di
sebelah Stefanus. Gabriel lantas menarik kabel listrik tersebut.
Stefanus sempat
berupaya untuk bangkit, tetapi akhirnya terjatuh hingga meregang nyawa. Tidak
lama setelah itu, Gabriel bergegas mengabarkan kejadian tersebut ke warga
setempat.
Saat dicek, kondisi
tubuh Stefanus dan Apliana sudah menghitam serta kulitnya terkelupas.
"Kedua korban meninggal dunia akibat luka bakar parah yang disebabkan
sambaran petir," beber Henry.
Kejadian tersebut
selanjutnya dilaporkan ke Polsek Wewewa Timur. Polisi kemudian mendatangi
lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Anggota Polsek
Wewewa Timur telah melakukan identifikasi terhadap kedua korban. Namun, untuk
proses lebih lanjut keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," pungkas
Henry. *** detik.com