Pasangan ini, yang
sebelumnya tidak terlalu aktif dalam kehidupan beragama meski dibesarkan dalam
keluarga Kristen, mulai mencari Tuhan secara serius setelah musibah menimpa
putra bungsu mereka, Benny.
Anak Alami Cedera Otak, Tragedi yang Membawa Mereka
Mendekat pada Tuhan
Ketika Benny berusia
lima bulan, ia mengalami cedera otak akibat kekurangan oksigen (hypoxic brain
injury) setelah ditinggal sendiri di tempat penitipan anak. Dokter sempat
memvonis bahwa Benny tidak akan bertahan hidup, atau jika pun bertahan, ia tak
akan bisa bernapas tanpa alat bantu.
Namun, mukjizat terjadi.Kini
Benny, yang sudah berusia 14 bulan, mampu bernapas sendiri dan terus
menunjukkan kemajuan, meski masih memerlukan perawatan medis intensif. Dalam
masa-masa sulit itu, Shelby dan Travis mulai merasakan kehadiran Tuhan secara
nyata.
“Kami merasa Tuhan
benar-benar bersama kami dalam setiap momen yang sangat berat itu,” kata Shelby
dikutip dari aleteia.com
Temukan Kembali Iman Lewat Alkitab dan Komunitas
Di tengah perjuangan
merawat anak mereka, Travis mulai membaca Alkitab dari awal, dan dari sanalah
ia mulai memahami ajaran iman secara lebih mendalam. Mereka juga merasakan
kehangatan dari komunitas yang bersatu mendoakan dan mendukung keluarga mereka.
Shelby menggambarkan
pengalaman itu sebagai titik balik: “Kami melihat komunitas kami berdoa untuk
kami dengan cara yang belum pernah kami alami sebelumnya.”
Langkah pertama menuju
Gereja Katolik dimulai ketika Shelby merasa terdorong untuk menghubungi sekolah
Katolik setempat guna menanyakan pendaftaran anak mereka. Tak disangka, paroki
tersebut sedang membuka kelas RCIA (Rite of Christian Initiation for Adults) di
minggu yang sama.
Mereka pun langsung
mendaftar dan mulai mengikuti kelas untuk mempersiapkan diri menerima sakramen
inisiasi Katolik.
Katolik Memberikan Jawaban yang Jelas
Bagi Travis, ajaran
Katolik terasa begitu logis setelah membaca Alkitab secara menyeluruh.
“Semuanya dijelaskan
dengan cukup jelas di dalam Alkitab — bagaimana seharusnya kita menyembah dan
menjalani hidup,” ujarnya.
Pasangan ini mengaku
bahwa mereka adalah tipe orang yang menyukai kejelasan dan struktur. Dalam iman
Katolik, mereka menemukan semua itu.
Keluarga Bersiap Dibaptis di Hari Raya Paskah
Pada Paskah nanti,
Shelby dan Travis akan menerima tiga sakramen inisiasi — Baptisan, Penguatan,
dan Ekaristi. Ketiga anak mereka juga akan dibaptis. Tak hanya itu, dua anak
tertua mereka akan mulai bersekolah di TK dan prasekolah Katolik musim gugur
ini.
Shelby menyatakan
kegembiraannya, “Kami akan belajar banyak hal bersama anak-anak kami. Dan
sekarang, kami punya sesuatu yang kami nantikan setiap Minggu pagi sebagai
keluarga.”
Kisah keluarga Cannon
bukan hanya tentang tragedi dan keajaiban medis, tetapi tentang pencarian
makna, kekuatan doa, dan bagaimana iman dapat muncul di tengah
penderitaan.
Perjalanan mereka
mengingatkan kita bahwa Tuhan bisa memakai jalan yang tidak terduga untuk
membawa kita pulang.(AD) *** katolik
Terkini