banner Vatikan Jelang Pemakaman Paus Fransiskus: Sniper dan Jet Tempur Dikerahkan

Vatikan Jelang Pemakaman Paus Fransiskus: Sniper dan Jet Tempur Dikerahkan

Para kardinal tiba di Lapangan Santo Petrus pada hari pemindahan jenazah Paus Fransiskus, yang akan diangkut ke dalam Basilika, di Vatikan, Rabu (23/4/2025). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS


Suara Numbei News - Vatikan bersiap menyambut kerumunan besar umat yang akan melayat Paus Fransiskus jelang pemakamannya pada Sabtu (26/4) besok.

Dikutip dari AFP, lebih dari 50 kepala negara dan 10 raja akan menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diperkirakan akan tiba hari ini di Roma.

Otoritas Italia dan Vatikan telah menempatkan personel untuk mengamankan sekitar Basilika Santo Petrus dengan ketat jelang pemakaman. Penerbangan drone diblokir, penembak jitu di atap-atap, dan pesawat tempur disiagakan.

Polisi mengatakan, titik pemeriksaan akan diaktifkan pada Jumat malam.

Jenazah Paus Fransiskus dibawa dalam peti jenazah ke Basilika Santo Petrus, pada hari pemindahannya, di Vatikan, Rabu (23/4/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS


Puluhan ribu orang mengantre selama berjam-jam untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. Peti jenazah akan ditutup pukul 20.00 malam waktu setempat dalam sebuah upacara yang akan dihadiri kardinal senior.

Camerlengo Kardinal Farrell akan memimpin tradisi yang disebut 'Ritual Penyegelan Peti Jenazah'.

Saat ini, jenazah Paus Fransiskus masih disemayamkan di altar Basilika Santo Petrus. Jenazah Paus Fransiskus memakai jubah kepausan -- kasula merah hingga sepatu hitam.

Setelah misa, peti Paus Fransiskus akan dibawa untuk dimakamkan di gereja favoritnya, basilika kepausan Santa Maria Maggiore. Sesuai wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di dalam tanah dan makamnya hanya ditandai dengan satu kata: Fransiskus.

Mulai Minggu (28/4), masyarakat dapat berkunjung ke makam Paus Fransiskus. Setelah pemakaman, mata publik akan tertuju ke proses pemilihan paus selanjutnya: konklaf.

Kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dan konklaf. Sejak Paus Fransiskus wafat, para kardinal bertemu setiap hari untuk menyepakati langkah berikutnya. Pertemuan berikutnya akan digelar malam ini pukul 21.00 waktu setempat.

Hingga saat ini, masih belum ada tanggal pasti penetapan konklaf. Namun, konklaf harus dimulai tidak kurang dari 15 hari dan tidak lebih dari 20 hari setelah paus wafat.

Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memilih -- saat ini jumlahnya sekitar 135 kardinal.

Kardinal Pietro Parolin dari Italia, yang saat ini orang nomor dua setelah Paus Fransiskus, menjadi favorit. Selain itu, calon kuat lainnya adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Peter Turkson dari Ghana, dan Kardinal Matteo Zuppi yang merupakan Uskup Agung Bologna. *** kumparan.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama