Diketahui ribuan penari
Likurai dan Gawi itu merupakan para pelajar dari jenjang pendidikan SMP dan
SMA/SMK se-Kabupaten Malaka.
Sekolah - sekolah yang
berpartisipasi dalam formasi tersebut di antara nya dari SMP Sabar Subur, SMP
Bina Mandiri Sukabi, SMP Negeri 1 Malaka Tengah, MPS Madrasah Betun, SMP Sinar
Pancasila, SMP Kristen, SMA Sinar Pancasila Betun, SMA Negeri Harekakae, SMA
Fajar Timur Haitimuk, SMK Wilbrodus II, SMA St. Albertus Weleun, dan SMAK Santa
Maria Fatima Betun.
Tarian likurai dan gawi
yang disuguhkan para penari dengan balutan busana adat khas Malaka menjadi
keunikan tersendiri simbol perpaduan antara semangat pendidikan dan budaya
lokal sudah menyatu di Kabupaten Malaka.
Suguhan tarian itu
dipersembahkan di hadapan Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran, MPH., (SBS)
dan Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu, A.Md (HMS), bersama jajaran
Forkopimda dan seluruh perangkat daerah Kabupaten Malaka dan seluruh masyarakat
kabupaten Malaka yang hadir.
Dalam sambutannya,
Bupati SBS mengatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekedar
seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam
lomba.
"Hari Pendidikan
Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi,
komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu,
dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa," ucap Bupati SBS.
Dalam puncak kegiatan tersebut, para Pejabat Daerah Kabupaten Malaka turut mengambil bagian dan menari tebe bersama siswa - siswi. (AS). *** rri.co.id