Jumlah pelajar yang
menari gawi massal pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
tahun 2025 tingkat Kabupaten Ende ini
menjadi peserta terbanyak tarian tradisional yang dipentaskan secara massal di
seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTT.
Sejak pagi, ribuan
pelajar peserta tarian gawi massal yang mengenakan pakian adat berupa baju
putih dan ragi (sarung) berwarna hitam untuk laki-laki dan Lawo Lambu, berupa
sarung dan baju biru dan merah untuk perempuan sudah memadati tribun utama
lapangan Perse Ende dan mengikuti rangkaian kegiatan termasuk apel
peringatan Hardiknas tahun 2025 tingkat Kabupaten Ende.
Usai apel, dilanjutkan
menari gawi secara massal di tengah lapangan disaksikan Bupati dan Wakil Bupati
Ende, Forkopimda dan masyarakat Kota Ende.
Satu persatu mereka
masuk ke tengah lapangan dan membentuk lingkaran dengan urutan laki-laki di
lingkaran bagian dalam sedangakan perempuan di lingkatan bagian luar.
Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Malthidis Mensi Tiwe
saat diwawancarai mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Hardiknas tingkat Kabupaten Ende tahun
2025 merupakan kolaborasi antara Dikdas Dinas P dan K Kabupaten Ende dan
juga Dikmen Dinas P dan K Provinsi NTT.
"Tahun ini memang
agak spesifik yang berlaku di NTT pada umumnya dan masing-masing kabupaten
karena pada 2 Mei ini, sesuai arahan Bapak Gubernur, untuk NTT menari untuk
pecahkan rekor MURI sehingga kami bersepakat secara kepanitian kita memilih
gawi untuk Kabupaten Ende, sehingga secara
kepesertaan tadi itu di luar dugaan karena jumlahnya kurang lebih sekitar 5000
peserta," ujar Mensi Tiwe.
Menurut dia, tarian
gawi merupakan tarian yang sangat sakral bagi masyarakat Ende Lio Nage yang
memiliki makna persatuan, kerjasama, gotong royong, sama rasa, senasib
sepenanggungan. (bet) poskupang.com