![]() |
Paus Leo XIV dan lambangnya. (Foto: Vatican News) |
Ketika ia muncul di
balkon Basilika St. Petrus tak lama setelah ia terilih pada 8 Mei, ia
memperkenalkan dirinya sebagai “seorang Agustinian, putra St. Agustinus.”
Dia menjelaskan bahwa
para kardinal “telah memilih saya untuk menjadi Penerus Petrus dan berjalan
bersama Anda sebagai Gereja, bersatu, selalu mengejar perdamaian dan keadilan,
selalu berusaha untuk bertindak sebagai umat yang setia kepada Yesus Kristus,
mewartakan Injil tanpa rasa takut, menjadi misionaris.”
Semboyan uskupnya
adalah, “In Illo uno unum,” atau secara harfiah “Dalam Kesatuan, kita
adalah satu.”
Vatican News menjelaskan
bahwa frasa tersebut diambil dari “Eksposisi Mazmur 127” karya Santo Agustinus,
di mana ia menjelaskan “meskipun kita umat Kristiani banyak jumlahnya,
kita adalah satu dalam satu Kristus.”
Sebagai seorang
kardinal, ia mengatakan kepada Vatican News tahun 2023, “Seperti yang
dapat dilihat dari motto uskup saya, kesatuan dan persekutuan benar-benar
merupakan bagian dari karisma Ordo St. Agustinus, dan juga cara saya bertindak
dan berpikir.”
“Saya percaya sangat
penting untuk mempromosikan persekutuan dalam Gereja, dan kita tahu betul bahwa
persekutuan, partisipasi, dan misi adalah tiga kata kunci Sinode” tentang
Sinodalitas, katanya.
“Jadi, sebagai seorang
Agustinian, bagi saya mempromosikan kesatuan dan persekutuan adalah hal yang
mendasar.”
Perisainya, yang
sekarang ditutupi oleh mitra dengan galero merah para kardinal pada
perisai, terbagi secara diagonal menjadi dua. Bagian atas memiliki latar
belakang biru dengan bunga lili putih atau fleur-de-lis, yang melambangkan
Santa Perawan Maria, tetapi juga warisan Prancisnya.
Bagian bawah perisai
memiliki latar belakang terang dan menampilkan gambar yang umum pada ordo-ordo
religius yang dinamai dan diilhami oleh St. Agustinus: sebuah buku dengan
hati yang tertusuk anak panah.
Vatican News mengatakan,
“Ini adalah referensi langsung kepada pengalaman pertobatan Santo Agustinus
sendiri, yang menggambarkan perjumpaan pribadinya dengan sabda Tuhan
menggunakan frasa: ‘Vulnerasti cor meum verbo tuo’ — ‘Engkau telah
menusuk hatiku dengan Sabda-Mu.'”
Sumber: Pope
Leo’s motto coat of arms a homage to st, augustine