Masalah ini sering kali
menjadi momok menakutkan bagi pengguna Windows karena bisa menyebabkan
kehilangan data, gangguan pekerjaan, hingga kerusakan sistem yang lebih parah.
Bluescreen biasanya
muncul sebagai sinyal bahwa sistem mengalami kesalahan fatal yang tidak dapat
diproses oleh Windows. Namun, bukan berarti tidak ada solusinya.
Penyebab Umum Laptop Bluescreen
Driver yang Rusak atau
Tidak Kompatibel, driver adalah penghubung antara sistem operasi dan perangkat
keras. Jika driver rusak atau tidak cocok dengan versi Windows, laptop bisa
crash dan memunculkan bluescreen.
Selain itu, kerusakan
pada RAM juga bisa menjadi salah satu penyebab dari bluecreen. RAM yang rusak
atau tidak terpasang dengan benar bisa mengganggu proses kerja sistem,
mengakibatkan error saat membaca data.
Kemudian sektor rusak
atau kesalahan sistem file pada hard disk juga bisa memicu bluescreen, terutama
saat proses booting. Selain itu, suhu laptop yang terlalu tinggi bisa membuat
sistem crash sebagai bentuk perlindungan terhadap kerusakan hardware.
Sementara dari sisi
software, serangan virus bisa juga menjadi penyebab bluescreen. Virus ini
merusak file sistem Windows, mengacaukan registry, hingga membuat sistem tidak
stabil dan berujung bluescreen. Dan juga bisa jadi ada beberapa update sistem
terkadang membawa bug atau tidak kompatibel dengan perangkat yang Anda gunakan,
menyebabkan konflik sistem.
Cara Mengatasi Laptop Bluescreen
1. Catat Kode Error
yang Muncul
Setiap bluescreen
biasanya menampilkan kode error seperti "IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL" atau
"PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA". Catat atau foto kode tersebut untuk
mencari solusi lebih spesifik di situs Microsoft atau forum teknis.
2. Masuk ke Safe Mode
Jika laptop
terus-terusan bluescreen saat dinyalakan, coba masuk ke Safe Mode dengan
menekan F8 atau Shift + F8 saat booting. Di Safe Mode, Anda bisa menghapus
driver atau program yang menyebabkan konflik.
3. Update atau Rollback
Driver
Gunakan Device Manager
untuk memperbarui driver yang usang. Jika masalah muncul setelah update driver
tertentu, coba lakukan rollback ke versi sebelumnya.
4. Cek Kondisi Hardware
Lakukan pengecekan
fisik pada RAM dan hard disk. Anda bisa menggunakan tools seperti Windows
Memory Diagnostic untuk RAM dan CHKDSK untuk hard disk.
5. Scan Antivirus dan
Bersihkan Malware
Jalankan scan penuh
menggunakan antivirus terpercaya. Pastikan sistem Anda bersih dari malware yang
bisa merusak file sistem.
6. Kembalikan Sistem ke
Titik Pemulihan
Gunakan fitur System
Restore untuk mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya saat masih berjalan
normal.
7. Install Ulang
Windows
Jika semua langkah di
atas tidak berhasil, langkah terakhir yang bisa ditempuh adalah melakukan
reinstall Windows. Pastikan Anda membackup data penting terlebih dahulu. ***