Pegawai salah satu bank
berinisial AR itu dilaporkan oleh orang tua para korban ke Polres Flores Timur
pekan lalu.
Kapolres Flores Timur,
AKBP Adhitya Octorio Putra mengakui ada laporan dari para orang tua korban
terkait kasus kekerasan seksual tersebut.
"Iya dilaporkan
minggu lalu oleh orang tua para korban, korban delapan orang" kata
kata Adhitya kepada CNNIndonesia.com melalui saluran
telepon, Jumat (2/5).
Adhitya menyebut
kasus tersebut saat ini sudah dalam tahap proses penyidikan setelah dilaporkan
minggu lalu dengan memeriksa saksi korban.
"Sudah proses
sidik sekarang," katanya.
Dia menyampaikan sudah
ada enam korban yang diperiksa. Sementara dua orang lainnya baru akan dipanggil
untuk dimintai keterangannya.
"Unsur cabul masih
kita dalami, dan semua (korban) laki-laki, tapi dari delapan (korban) tidak
semuanya diperlakukan yang sama," ujarnya.
Lebih
lanjut, Adhitya mengatakan terlapor AR juga sudah dimintai
keterangan awal oleh penyidik sebagai saksi. AR belum ditetapkan sebagai
tersangka karena kasus tersebut masih didalami oleh penyidik dari Unit PPA
Satreskrim Polres Flores Timur.
"Iya sudah kita
ambil keterangan awal dan akan kita sambungkan dengan keterangan dari saksi
yang korbannya," ucapnya.
Dari laporan yang
diterima, kata Adhytia, peristiwa pencabulan tersebut terjadi di sebuah
tempat penyewaan play station yang biasanya para korban dan terlapor kumpul
bersama.
"Kalau semua
pemeriksaan sudah rampung maka akan segera kita rilis ke teman-teman
media," pungkasnya. *** CNN Indonesia