![]() |
Ilustrasi pencuri sapi |
Penemuan sapi tersebut
segera menghebohkan masyarakat sekitar
dan menyebar ke desa-desa tetangga. Pada pagi harinya, Yohan Sae, warga yang
mengaku sebagai pemilik sapi tersebut, datang dan memastikan bahwa ternak itu
adalah miliknya yang hilang sejak dua minggu lalu.
“Saya dan Bapak dapat
info dari Om Yeri untuk datang cek sapi yang ditemukan warga. Setelah saya
lihat, itu memang sapi kami yang dicuri dua minggu lalu,” tegas Yohan kepada
tim media, Senin (19/5/2025).
Yohan menjelaskan, sapi
tersebut awalnya ditemukan oleh warga Desa Mili yang curiga karena sapi tidak
dilengkapi dokumen kepemilikan yang sah.
Warga kemudian
menanyakan asal usul sapi tersebut kepada salah satu dusun setempat, namun
tidak mendapatkan jawaban yang meyakinkan.
“Warga Mili yang
pertama kali temukan. Mereka tanya ke kepala dusun, siapa yang bawa sapi ini,
dari mana, dan mana surat-suratnya. Karena tidak ada kejelasan, mereka tahan
sapi itu sampai pemilik aslinya datang,” jelas Yohan.
Ia juga menyoroti bahwa
wilayah Bokong, tempat tinggalnya, telah lama menjadi sasaran empuk para
pencuri ternak.
“Sudah sering kami
kehilangan sapi. Tapi pelaku jarang tertangkap. Ini bukan cuma soal sapi, tapi
soal rasa aman di kampung,” kritik Yohan.
Menindaklanjuti
kejadian ini, keluarga Yohan langsung membuat laporan resmi ke Polsek Amanatun
Utara.
Kapolsek IPDA Zadok
Loebaloe membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa proses hukum
sedang berjalan.
“Laporan sudah kami
terima. Lima saksi telah kami periksa, termasuk pemilik sapi. Kami juga sudah
layangkan panggilan pertama kepada terduga pelaku berinisial K, namun yang
bersangkutan belum memenuhi panggilan,” ujar IPDA Zadok, Selasa (20/5/2025).
Kapolsek menegaskan
bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dalam penanganan kasus ini.Ia menyebut
bahwa pelaku utama diduga merupakan salah satu perangkat desa, dan pihaknya
tengah mengembangkan informasi untuk mengungkap identitas dua orang lainnya
yang diduga turut membantu aksi pencurian tersebut.
“Jika panggilan kedua
tetap diabaikan, kami tidak akan menunggu lagi. Kasus ini akan langsung kami
limpahkan ke Polres TTS,” tegas IPDA Zadok.
Hingga berita ini
diturunkan, terduga pelaku belum memberikan klarifikasi. Polisi masih terus
mendalami kasus untuk membongkar jaringan pencurian ternak yang meresahkan
warga di wilayah TTS.*** korantimor.com