banner Program Unggulan Bank NTT Kembali Jadi Sorotan di Sesi Wawancara Paritrana Award NTT 2025

Program Unggulan Bank NTT Kembali Jadi Sorotan di Sesi Wawancara Paritrana Award NTT 2025



Suara Numbei News - Program-program unggulan Bank NTT menjadi sorotan menarik dalam sesi wawancara Paritrana Award Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2025, yang digelar di Hotel Harper Kupang, Rabu (25/6/2025).

Dalam forum bergengsi ini, Bank NTT memaparkan sejumlah program unggulan yang menjadi bukti nyata komitmennya dalam memperluas cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya untuk pekerja rentan dan sektor informal.

Kepala Subdivisi Edukasi, Promosi, dan Monitoring Evaluasi Produk Dana Jasa Kantor Pusat Bank NTT, Alberth Nixon Bria (Adhy), menegaskan bahwa semua program yang dijalankan tidak hanya berdampak secara institusional, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat kecil di seluruh penjuru NTT.

“Kami menjalin kerja sama erat dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjangkau kalangan rentan, termasuk agen, pelaku UMKM binaan, dan masyarakat umum. Ini adalah langkah nyata kami untuk melindungi tenaga kerja dari risiko sosial ekonomi,” ujar Adhy.

Tiga Program Unggulan Bank NTT yang Dipaparkan

1.    1.      Kredit Mikro Merdeka

Melalui program ini, Bank NTT mendorong kalangan debitur dari sektor informal menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Hingga Mei 2025, tercatat 2.206 debitur telah terdaftar, dengan total iuran awal sebesar Rp111,18 juta yang ditanggung Bank NTT selama tiga bulan pertama.

2.      Gerakan Nasional Lingkaran (GN Lingkaran)

Bank NTT menjadi pionir dalam menjalankan program GN Lingkaran di NTT dengan total dana Rp2,52 miliar yang digunakan untuk melindungi 40.000 pekerja rentan, termasuk agen bank, pelaku UMKM, hingga mahasiswa yang menjadi agen binaan. Ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan inklusi perlindungan sosial yang merata.

3.      Program SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda)

Sebagai bentuk partisipasi individu, Bank NTT meluncurkan program SERTAKAN, yang mendorong karyawan secara pribadi membiayai iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja informal di lingkungan mereka. Program ini melengkapi kontribusi kelembagaan dan membangun budaya peduli dari dalam organisasi.

“Kami ingin perlindungan sosial ini menjadi gerakan bersama, tidak hanya ditopang oleh institusi, tetapi juga digerakkan dari kesadaran pribadi para karyawan,” jelas Adhy.

Selain program unggulan, Bank NTT juga menunjukkan performa berkelanjutan. Sejak 2020, total iuran senilai Rp20,4 miliar telah dibayarkan untuk melindungi 2.061 karyawan aktif, yang terdaftar dalam empat program utama BPJS Ketenagakerjaan: JHT, JKK, JKM, dan JP.

Apresiasi dari BPJS Ketenagakerjaan

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi NTT, Wawan Burhanuddin, mengapresiasi inovasi dan kontribusi Bank NTT dalam memperluas cakupan jaminan sosial. Ia menekankan bahwa Paritrana Award bukan sekadar penghargaan, tetapi bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi konkret dalam membantu menekan angka kemiskinan melalui perlindungan ketenagakerjaan.

“Penilaiannya berbasis pada regulasi, dampak sosial, dan seberapa banyak peserta yang terlindungi. Fokus utamanya adalah manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan deretan program unggulan dan kontribusi riil terhadap pekerja informal dan rentan, Bank NTT optimistis bisa melaju ke tingkat nasional dalam ajang Paritrana Award 2025. Selaras dengan misi pemerintah pusat dalam memperkuat pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial, Bank NTT ingin menjadi contoh lembaga keuangan yang tak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki misi sosial kuat dan berkelanjutan.

“Kami tidak berhenti di sini. Target kami jelas: naik kelas ke level nasional dan menunjukkan bahwa institusi daerah juga mampu memberi dampak besar,” tutup Adhy. *** korantimor.com

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama