banner Viral! Ratusan Sopir Pikap Robohkan Pagar Kantor Gubernur NTT, Inilah Pemicunya

Viral! Ratusan Sopir Pikap Robohkan Pagar Kantor Gubernur NTT, Inilah Pemicunya

Mereka protes kebijakan pemerintah yang melarang mobil pikap memobilisasi manusia serta barang.
Ratusan Sopir Pikap Robohkan Pagar Kantor Gubernur NTT, Ini Pemicunya (©merdeka.com)

 Suara Numbei News - Ratusan sopir pikap yang tergabung dalam Komunitas Pikap Kupang bersama Aliansi Cipayung menggelar aksi unjuk rasa depan kantor gubernur, Selasa (8/7).


Karena tidak ditemui gubernur dan wakil gubernur, masa aksi merobohkan pintu pagar besi kantor gubernur, yang dijaga ratusan personel polisi dari Polresta Kupang Kota dan Polda NTT.

Mereka protes kebijakan pemerintah yang melarang mobil pikap memobilisasi manusia serta barang dari wilayah Kabupaten Kupang dan sekitarnya masuk ke Kota Kupang.

Bahkan mereka menilai, banyak praktik dugaan pungutan liar (pungli) di jalan raya oleh oknum petugas.

"Kami bayar pajak, kami bayar kartu kuning sebesar Rp153.000 per tiga bulan dan retribusi sebesar Rp5000," ungkap Iskandar Huan, salah satu sopir pikap dari Oesao Kabupaten Kupang.

Menurutnya, sebanyak 930 unit mobil pikap terdata di Kabupaten Kupang dan sekitarnya selalu membayar kewajiban seperti kartu kuning di Jasa Raharja dan retribusi di Dinas Perhubungan, namun mereka selalu dianaktirikan.

"Bayangkan retribusi Rp5000 dikalikan dengan 930 unit mobil pikap per hari itu luar biasa. Kami ini berkontribusi untuk pendapatan daerah tapi daerah tidak memperhatikan kami," jelas Iskandar Huan.

Dia menilai kebijakan pemerintah melarang mereka membawa penumpang sangat lah tidak adil. Apalagi moda transportasi umum di Kupang sangat terbatas, hanya mobil pikap yang bisa masuk dan memobilisasi manusia dan hasil bumi dari kampung ke kota.

"Kami sangat terganggu dengan kebijakan pemerintah, kami selalu ditilang Dinas Perhubungan. Jika kami muat orang petugas turunkan. Ini tidak adil," tambah Iskandar Huan.

massa aksi yang membawa mobil pikap masing-masing memenuhi ruas jalan El Tari Kupang, sehingga jalur utama itu harus dialihkan oleh pihak kepolisian.

"Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan datang unjuk rasa lagi dengan massa yang lebih banyak, biar pemerintah tidak sepelekan kami sebagai orang kecil," tutup Iskandar Huan.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama