"Kasus pembacokan itu mengakibatkan korban
meninggal di lokasi kejadian. Korban dan pelaku itu tetangga," kata Kasat
Reskrim Polres Sumba Barat Daya, AKP I Ketut Ray Artika, Jumat (1/8/2025),
melansir detikBali.
Ray mengatakan peristiwa tersebut berawal saat
Anderias pergi ke tempat penggilingan jagung dari rumahnya, Kamis (31/7/2025).
Saat tengah menggiling, pelaku bernama Rafael Ngara Kii datang ke lokasi untuk
membeli rokok. Setelah itu, Rafael sempat pulang ke rumahnya.
Tetapi beberapa saat kemudian, Rafael kembali ke
tempat penggilingan jagung dan menghampiri Anderias. Terjadi percekcokan antara
keduanya karena Rafael menuduh Anderias menertawakan kondisi bibirnya yang
sumbing.
Rafael yang membawa parang di pinggang langsung
mencabut senjata tajam itu dan menyerang Anderias. Bacokan pertama membuat
tangan kanan Anderias putus.
Setelah itu, Rafael terus mengejar Anderias yang
mencoba melarikan diri. Korban terjatuh di pinggir jalan, sekitar 10 meter dari
lokasi awal, selanjutnya kembali dibacok pelaku secara membabi buta.
"Saat korban terjatuh, pelaku terus membacoknya
di bagian pipi kanan, badan, dan juga paha kanannya hingga meninggal,"
tutur Ray.
Ray menuturkan kejadian mengerikan itu segera
dilaporkan warga ke polisi. Tidak lama usai kejadian, Kapolsek Wewewa Barat
Ipda Elfridus Iku bersama sejumlah anggota mendatangi lokasi untuk melakukan
olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi selanjutnya mengejar Rafael dan berhasil
menangkapnya tanpa perlawanan di rumahnya.
"Pelaku beserta barang bukti sebilah parang
sudah kami amankan untuk proses hukum. Rencananya hari ini penetapan
tersangka," pungkas Ray. *** detik.com