Dilansir detikBali,
Vian diketahui berprofesi sebagai guru ASN sekaligus aktif di sejumlah
organisasi sosial dan lingkungan. Namun kematiannya dinilai janggal oleh
beberapa pihak. Sebelum ditemukan tewas, Vian sempat meninggalkan rumah untuk
menghadiri kegiatan Mbay Youth Day.
"Pada tanggal 2
September, Vian dalam perjalanan menuju lokasi kegiatan Mbay Youth Day. Vian
menggunakan motor dan membawa tas. Jadi menurut kami, Vian dalam kondisi baik
karena semangat untuk mengikuti kegiatan. Namun kemudian Vian ditemukan gantung
diri di lokasi menuju tempat kegiatan," ujar Divisi Advokasi Koalisi
Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI), Efraim Mbomba Reda, Selasa
(9/9/2025).
"Pandangan kami
orang yang berencana untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri kondisi
mentalnya tidak seperti itu. Biasanya kondisi mentalnya buruk pada saat-saat
terakhir," lanjut Efraim. Ia menambahkan, koalisi KOPI sedang mengumpulkan
data lapangan terkait kematian Vian.
Kapolres Nagekeo, AKBP
Rachmat Muchamad Silihi, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus kematian
Vian. Polisi berencana melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"Ada (autopsi).
Nanti saya info lanjut ya," ujar Rachmat. *** detik.coma