banner Gedung Menua dan Harapan Tetap Muda dari SD Katolik Naibone Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Gedung Menua dan Harapan Tetap Muda dari SD Katolik Naibone Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tampak gedung dengan hamparan lapangan SDK Naibone


Suara Numbei News - Di ujung Desa Naibone, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, berdiri sebuah sekolah yang sederhana: SD Katolik Naibone. Sekilas, ia hanyalah bangunan tua dengan atap seng berkarat, jendela kayu yang mulai lapuk, dan dinding yang warnanya memudar dimakan waktu. Namun bagi anak-anak desa, bagi guru-guru yang setia mengajar, dan bagi masyarakat sekitar, sekolah ini adalah jantung kehidupan, sumber harapan, dan mercusuar kecil yang menuntun mereka pada terang pengetahuan.

Waktu telah menorehkan garis-garis renta pada tubuh sekolah ini. Atapnya bocor ketika hujan deras turun, lantainya dingin dan mulai retak, catnya mengelupas, dan kursi-kursi kayu di dalam kelas telah kehilangan kilau lamanya. Namun di balik semua itu, sekolah ini tetap berdiri, seolah berkata dengan lirih: “Aku menua, tapi aku masih ingin menjaga anak-anak ini belajar, bercita-cita, dan bermimpi.”

Di halaman rumput hijau yang membentang luas, anak-anak berlari riang, seakan tidak peduli pada kondisi gedung yang renta. Tawa mereka adalah obat bagi keletihan bangunan, dan doa-doa mereka adalah penguat bagi dinding yang mulai goyah. Guru-guru pun hadir dengan ketulusan yang tak kalah kuat. Mereka menulis di papan yang mulai kusam, mengajarkan huruf dan angka, menanamkan nilai-nilai, seakan berkata: “Gedung boleh rapuh, tapi ilmu dan cinta kasih tidak boleh berhenti.”

Inilah filosofi yang bisa kita renungkan: gedung sekolah adalah tubuh, tetapi pendidikan adalah jiwa. Tubuh bisa menua, rapuh, bahkan runtuh, tetapi jiwa pendidikan harus tetap hidup. Namun, tubuh yang rapuh tidak boleh diabaikan, sebab tubuh adalah wadah tempat jiwa itu berdiam. Ketika gedung semakin renta, itu adalah panggilan bagi empati dan simpati dari semua pihak—pemerintah, masyarakat, bahkan siapa saja yang peduli pada masa depan bangsa.

Gedung yang menua ini sebenarnya adalah cermin kehidupan. Ia mengajarkan bahwa waktu akan mengikis segala yang tampak, tetapi yang tak tampak—semangat, pengabdian, cinta terhadap ilmu—akan selalu abadi. Dari ruang kelas yang sederhana inilah, anak-anak desa menanam mimpi untuk menjadi guru, dokter, perawat, pastor, bahkan pemimpin masa depan. Mereka tidak pernah menuntut gedung megah; mereka hanya butuh tempat yang layak untuk belajar, berteduh, dan bermimpi tanpa rasa takut atap runtuh atau dinding roboh.

Memandang SD Katolik Naibone berarti memandang wajah masa depan. Di dalam kelas yang lapuk, ada semangat muda yang berdenyut. Di balik papan tulis yang tua, ada huruf-huruf baru yang lahir. Dan di atas bangku kayu yang usang, ada cita-cita yang tumbuh segar.

Maka, gedung ini bukan sekadar tempat, melainkan doa yang terwujud dalam bentuk bangunan. Doa para orang tua yang ingin anaknya bersekolah, doa para guru yang ingin ilmu mereka berguna, doa masyarakat yang ingin kampungnya maju. Semua doa itu kini bersemayam di sebuah gedung yang menua—yang membutuhkan perhatian, empati, dan simpati dari kita semua.



Ajakan Moral

SD Katolik Naibone mengajarkan kita untuk tidak menutup mata. Ia menunggu uluran tangan dari pemerintah, suara dari gereja, kepedulian dari masyarakat, serta solidaritas dari siapa saja yang masih percaya bahwa pendidikan adalah warisan paling berharga. Kita semua dipanggil untuk menjaga agar rumah ilmu ini tidak runtuh bersama waktu.

Biarlah sekolah ini bukan hanya menjadi cerita tentang bangunan tua, tetapi juga menjadi kisah kebangkitan, tentang sebuah komunitas yang bersatu menjaga cahaya pendidikan. Karena gedung boleh menua, tetapi harapan anak-anak Naibone harus selalu tetap muda—dan itulah tanggung jawab kita bersama.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama