banner Operasi Pencarian Korban Banjir di Mauponggo Nagekeo NTT Dihentikan

Operasi Pencarian Korban Banjir di Mauponggo Nagekeo NTT Dihentikan

Bencana alam banjir bandang terjadi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Senin (8/9/2025) pekan lalu (Foto: BNPB/ist)


Suara Numbei News - Operasi pencarian korban hilang akibat banjir bandang di Desa Sawu, Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dihentikan, Senin (15/9/2025). Keputusan ini diambil Tim SAR dalam rapat evaluasi bersama Basarnas Maumere, TNI-Polri, pemerintah daerah, serta keluarga korban.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman dalam konferensi pers dipantau dari Labuan Bajo, Senin (15/9/2025). Terdapat sebanyak empat korban hilang dalam peristiwa banjir bandang di Nagekeo-NTT yang terjadi pada Senin (8/9/2025) lalu.

"Kami telah temukan satu korban dalam kondisi meninggal. Sehingga terdapat lima korban meninggal dan tiga dalam pencarian hingga hari ketujuh," kata Fathur Rahman.

Penghentian operasi SAR tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Dalam aturan tersebut disebutkan operasi SAR dilaksanakan selama tujuh hari.

Sehingga, lanjutnya, apabila selama tujuh hari korban belum ditemukan, operasi SAR akan dihentikan atau ditutup secara resmi. "Tetapi kami dari Basarnas akan tetap memonitor jika ada tanda-tanda keberadaan korban, Basarnas akan kembali melaksanakan pencarian," katanya.

Ia menjelaskan, selanjutnya pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan akan dilaksanakan secara mandiri. Pencarian akan dilakukan oleh personel TNI-Polri dan pemerintah daerah setempat.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan bocah 14 bulan, Achiles Agustinus Busa Jago, dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan pada hari ketiga pencarian korban banjir di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (11/9/2025).

"Korban ditemukan sekitar dua kilometer dari rumahnya pada koordinat 852'55.26"S - 12112'50.89"E dalam keadaan meninggal dunia," ucap Fathur Rahman. Korban yang merupakan warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, kemudian dievakuasi menuju posko gabungan sebelum diserahkan kepada keluarga.

Dengan ditemukannya Achiles, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Nagekeo bertambah menjadi lima orang. Adapun korban terdampak yang rumahnya hanyut memilih mengungsi ke rumah-rumah keluarga di kampung tetangga, maupun di posko pengungsian. *** rri.co.id




 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama