![]() |
Bento, pelaku penikaman ibu rumah tangga penjual buah semangka hingga tewas saat diserahkan ke Polsek Kota Lama pada Rabu (15/10/2025) malam |
Bento sendiri sudah
satu minggu bekerja di bengkel tersebut dan tidak menceritakan perbuatannya
kepada pemilik bengkel. Pencarian dan penangkapan ini penuh cerita. Saat
itu, tim Jatanras Polresta Kupang Kota
dipimpin Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota,
Kompol Marselus Yugo Amboro sudah hampir dua pekan masuk keluar hutan di
wilayah perbatasan Kabupaten Belu-RDTL mencari Bento.
Pada Rabu pagi, Bento
diketahui ada di sekitar pasar baru, kota Atambua, Kabupaten Belu. Namun polisi
dari Resmob Polda NTT, Jatanras Polresta Kupang Kota
dan anggota Polres Belu masih ragu dengan keberadaan Bento.
Bento yang selama ini
diketahui ompong pada gigi bagian depan justru mengecoh petugas karena memasang
gigi palsu. Salah satu petunjuk memastikan kalau Bento adalah tersangka
yang dicari adalah keberadaan tato burung rajawali pada dadanya.
Polisi pun memastikan
ciri-ciri nya sehingga menangkap Bento dan dibawa ke polres Belu untuk
interogasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Bento diketahui merupakan seorang
residivis. Ia pernah diamankan Buser Polresta Kupang Kota
karena kasus jambret dan pencurian dengan kekerasan di Kota Kupang.
Bento bahkan pernah
beberapa kali berurusan dengan polisi karena terlibat beberapa kasus kriminal.
Ia juga baru bebas dari Lapas Kupang. sejak bulan April 2025 lalu, Bento
memilih tinggal serumah dengan Heny, seorang janda yang tinggal di RT 31/RW 08,
Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Heny yang ditemui di
Polsek Kota Lama pada Rabu malam kalau selama ini Bento tinggal di rumahnya dan
membantu untuk memelihara tujuh ekor babi. "Dia bantu-bantu cari
makanan untuk babi. Kami ada piara tujuh ekor babi dan selama ini dia baik-baik
saja dan tidak terlibat kasus," ujar Heny.
Heny mengaku kalau
malam sebelum kejadian, ia tidak di rumah karena sedang ke Pulau Semau melayat
kerabat yang meninggal. Heny baru pulang ke rumah pada pukul 23.00 wita
dan Bento sudah tidak ada di rumah. Heny berusaha menghubungi namun tidak
direspon.
Baru pada Jumat
(3/10/2025) pagi, Heny kaget saat didatangi anggota Polsek Kota Lama mencari
Bento. Heny pun harus bolak balik ke Polsek Kota Lama menjalani
pemeriksaan sebagai saksi. Heny mengaku sejak peristiwa tersebut ia kehilangan
kontak dengan Bento.
Heny pun mengaku tidak
mengetahui keberadaan Bento karena ia hanya mengetahui kalau Bento berasal dari
Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
"Dia (berasal)
dari Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur," tambah Heny. Heny juga tidak
mengetahui profesi Bento selama ini. "Sejak April dia tinggal dengan saya
dan kami piara babi," tambah Heny yang mengaku mengenal Bento dari seorang
kerabatnya.
Bento sendiri ditangkap
tim gabungan dari Satreskrim Polres Belu , Jatanras Polres Belu dan Sat
Intelkam Polres Belu, Jatanras Polresta kupang Kota dan tim Resmob Polda NTT.
Pada Rabu malam, Kasat
Reskrim Polresta
Kupang Kota mengantar Bento ke Polsek Kota Lama diterima Kapolsek Kota
Lama, AKP Randy Hidayat.
Bento yang memiliki
alamat tempat tinggal di RT 007/RW 003, Kelurahan Naikoten II, Kecamatan Kota
Raja, Kota Kupang langsung diperiksa penyidik Reskrim Polsek Kota Lama dan
ditahan di sel Polsek Kota Lama sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. *** katantt.com