Enam pekerja seks komersial
(PSK) berhasil diamankan,
empat di antaranya terindikasi mengidap penyakit menular
seksual (PMS) jenis sifilis, sementara satu lainnya diketahui sedang hamil.
Kepala Seksi
Pengawasan, Pembinaan, dan Penyuluhan Satpol PP dan Damkar Sikka, Yosef Nong,
menjelaskan bahwa penertiban tersebut bermula dari laporan warga terkait dugaan
pencurian yang dilakukan salah satu PSK di rumah penduduk.
“Warga memergoki salah
satu pelaku mencuri di rumah penduduk. Setelah diamankan, diketahui bahwa
perempuan tersebut juga kerap melakukan praktik seks komersial di Maumere,”
ungkap Yosef Nong. 
Dari hasil pemeriksaan,
lima dari enam PSK tersebut mengaku sering beraktivitas di sejumlah losmen,
kos, dan hotel di sekitar Kota Maumere. Salah satunya bahkan merupakan anggota
sindikat pencurian yang kerap beraksi di rumah warga dan toko.
“Ya, betul. Satu dari
enam PSK merupakan anggota sindikat pencuri yang sering beraksi di rumah warga
maupun kios,” tambah Yosef.
Para PSK mengaku
mematok tarif antara Rp300.000 hingga Rp500.000 sekali kencan, tergantung
layanan yang diminta pelanggan.
Yosef juga mengungkapkan
bahwa Monumen Tsunami Maumere sering dijadikan titik awal pertemuan atau
“basecamp transaksi” sebelum berpindah ke tempat lain.
Usai diamankan, keenam
PSK menjalani tes HIV, sifilis, dan kehamilan di Puskesmas Beru, Kelurahan Kota
Baru.
Hasilnya menunjukkan
empat orang positif sifilis, sementara satu orang diketahui sedang hamil.
Kepala Satpol PP dan
Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Dacunha, menyampaikan keprihatinannya
atas maraknya praktik prostitusi dan tingginya kasus penyakit menular di
Maumere.
“Kami sangat prihatin
dengan kondisi ini. Temuan para PSK yang terinfeksi penyakit menular bahkan ada
yang sedang hamil menjadi peringatan serius. Kami akan terus melakukan operasi
rutin di kos, losmen, penginapan, dan hotel di wilayah Kota Maumere,” tegas
Dacunha.
Ia menegaskan
pentingnya edukasi kesehatan dan penyadaran publik untuk menekan praktik
prostitusi terselubung serta melindungi generasi muda Kabupaten Sikka dari
bahaya penyakit menular seksual.*** korantimor.com
 
 
