banner Geger di Maumere: Enam PSK Terjaring Razia Satpol PP, Empat Dinyatakan Terindikasi Penyakit Menular

Geger di Maumere: Enam PSK Terjaring Razia Satpol PP, Empat Dinyatakan Terindikasi Penyakit Menular



Suara Numbei News - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali menggelar razia terhadap praktik prostitusi terselubung di wilayah Kota Maumere, Senin (27/10/2025).

Enam pekerja seks komersial (PSK) berhasil diamankan, empat di antaranya terindikasi mengidap penyakit menular seksual (PMS) jenis sifilis, sementara satu lainnya diketahui sedang hamil.

Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan, dan Penyuluhan Satpol PP dan Damkar Sikka, Yosef Nong, menjelaskan bahwa penertiban tersebut bermula dari laporan warga terkait dugaan pencurian yang dilakukan salah satu PSK di rumah penduduk.

“Warga memergoki salah satu pelaku mencuri di rumah penduduk. Setelah diamankan, diketahui bahwa perempuan tersebut juga kerap melakukan praktik seks komersial di Maumere,” ungkap Yosef Nong. 

Dari hasil pemeriksaan, lima dari enam PSK tersebut mengaku sering beraktivitas di sejumlah losmen, kos, dan hotel di sekitar Kota Maumere. Salah satunya bahkan merupakan anggota sindikat pencurian yang kerap beraksi di rumah warga dan toko.

“Ya, betul. Satu dari enam PSK merupakan anggota sindikat pencuri yang sering beraksi di rumah warga maupun kios,” tambah Yosef.

Para PSK mengaku mematok tarif antara Rp300.000 hingga Rp500.000 sekali kencan, tergantung layanan yang diminta pelanggan.

Yosef juga mengungkapkan bahwa Monumen Tsunami Maumere sering dijadikan titik awal pertemuan atau “basecamp transaksi” sebelum berpindah ke tempat lain.

Usai diamankan, keenam PSK menjalani tes HIV, sifilis, dan kehamilan di Puskesmas Beru, Kelurahan Kota Baru.

Hasilnya menunjukkan empat orang positif sifilis, sementara satu orang diketahui sedang hamil.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Dacunha, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya praktik prostitusi dan tingginya kasus penyakit menular di Maumere.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Temuan para PSK yang terinfeksi penyakit menular bahkan ada yang sedang hamil menjadi peringatan serius. Kami akan terus melakukan operasi rutin di kos, losmen, penginapan, dan hotel di wilayah Kota Maumere,” tegas Dacunha.

Ia menegaskan pentingnya edukasi kesehatan dan penyadaran publik untuk menekan praktik prostitusi terselubung serta melindungi generasi muda Kabupaten Sikka dari bahaya penyakit menular seksual.*** korantimor.com



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama