padang gurun kehidupan

padang gurun kehidupan



SETAHUN BERSAMA DI PADANG GURUN
Di persemaian aku merenung
Angan diri membentang padang gurun
Situasi aku masuk dalam diri
          Padang gurun padang kehidupan rohani diri dipahat
          Setahun aku memantapkan diri berziarah di padang gurun
          Asing terselubung dalam tubuh lemah
          Akui dihantui cemas yang menyeramkan
          Realiatas hidup dipropoganda
Dari prahara pasir bangkit suara yang menyapa
Selalu ada cahaya lain
Cahaya itu selalu memancar dari dirimu
Cahaya itu menerangi rahasia jiwa kepada jiwa yang lain
Padang gurun sunyi hampa
Diri dibingkai dengan gejolak batin
Antara maju dan mundur tapak yang harus dilangkahi
Hampa membuatku mencari sang Gusti
Suka duka potret hidup yang terjadi dalam ziarah itu
Tantangan dan peneguhan
Aku kuat walau sebatang kara
Suara dari kejauhan selalu memanggilku
Suara indah penuh pesona merangsang diri untuk semangat
Diri seperti seorang anak kecil menyahut ibunya
Kerelaan sumbangan untuk menjawabi suara itu
Tekad untuk komitmenkan diri
Aku harus berani melangkah
Padang gurun, semai diri
Padang penemuan diri
Identitas diri direnungkan
Siapakah aku??
Milik siapa diri fana ini??
Tujuan hidup??
Apa arti semuanya ini??
Padang gurun padang rohani dibaluti rintihan kertakan gigi
Dinamika hidup ditapaki diri fana
Kudapati identitas diri dalam bingkai Anak Allah
Padang gurun sahabat karibku
Tempat terindah di kala menyepikan diri
Seribu satu pertanyaan kugapai berjutaan jawaban
Naluri dipertajam
Padang gurun.. indah penuh kenangan
Engkau berarti bagiku…
                   Medio Nenuk, Tuesday, September.15, 2009
                   Akhir masa kanonikku.







PENEGUHAN                                   
Mungkinkah harus terus mendiami diri
Mendengar tanpa pembelaan,mungkin?
Patung menyatu dalam diri
Lidah tak mampu melontarkan  kata
Ketakutan membuat diri diam kebisuan
Pikiran disadarkan untuk beraksi
Kedalaman jiwa
Suara kpercayaan diri muncul aktifkan pikiran
Jangan tenggelam dalam kebisuan
Anda adalah anda, unik di mata segala yang ada dan tiada
Talenta hidup menyatu dalam diri
Mutiara hidup tercipta dari pengalaman
Bersuaralah selagi lidah mampu digerakan demi pewartaan humanisasi
Keberanian harus jadi tekad yang dipegang teguh
Hak asasi kodratmu yangvtak dirampas
Aku menguhkanmu







MAWAR DURI
(AKHIR DARI SEBUAH KISAH CINTA)
Lepaskanlah  aku bila kau tak mencintai aku
Sebutlah namaku bila kau masih ingat padaku
                Bahagia…
                Gambaran raut wajah sang pencinta
Hati berlukiskan sinar-sinar cinta yang warna-warni
Aroma kasih dating menghampiri diri
Sejenak tertegun atas cinta yang dimilikinya
Senyum gembira atas nama cinta
Mawar duri kisah cinta sang pencinta
Awan hitam datang mengusik diri saat mawar itu berbunga
Bayangan indah hilang sesaat
Angin duka menghampiri telinga
Kabar pahit , kabar duka
                Jarak yang dibatasi samudera cinta
Sang pencinta dipermainkan
Sang pencinta diperalat
Mawar cinta berduri harus menusuk diri
Pasrah terhadap realita
Mawar itu perlahan layu
Menhilang jejak tanpa arah
Sang pencinta dalam dunia konsilasi
Diri antara ada dan tiada
Hati luka dicambuki duri
Darah penghianatan keluar dari jantung kehidupan
Pedih, sakit, tapi bertahan
Kubang, lumpur pengkianatan tercipta
Aroma tak sedap tercium
Syair tak mampu dibahasakan
Mawar itu kembali kepda pelukan habitatnya
Habitat bahagia dengan harta kepunyaan
Lesu menatap hamparan samudera yang tak bertepi
Pencinta  pasrah pada nasib
 Good bey…
Keluar , terlontar dari mulut sang pencinta
Semoga kau bahagia dengan habitatmu.

Sabtu Kelabu, dalam silentium magnum
28, Agustus 2010


                                                                                                          

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama