Mgr. Ignatius Kaigama (Uskup Agung Abuja) |
Kasus penculikan terhadap anak-anak di Nigeria masih
masif terjadi. Hal ini membuat Uskup Agung Abuja, Mgr Ignatius Kaigama angkat
bicara dan mendesak pemerintah tegas merespon isu tersebut.
Baru-baru ini, sebuah kasus penculikan kembali
terjadi di panti asuhan yang terletak di Naharati, Area Abaji, Nigeria yang
mengakibatkan delapan orang anak harus dipisahkan dari teman-temannya.
Menurut laporan media setempat, kelompok bersenjata
berat yang diduga anggota militan ekstrimis Islam menyerbu Panti Asuhan Rachel
yang terletak di ibu kota negara federal.
Mereka langsung ke asrama anak-anak dan menculik
mereka bersama dengan beberapa orang pegawai yang bekerja di panti tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Gabriella Ceraso dari
Vatican News, Uskup Agung Ignatius Ayau Kaigama dari Abuja, mengungkapkan
kesedihannya atas penculikan itu dan menyerukan perbaikan perlindungan atas
kehidupan dan harta benda Nigeria.
Lihat Juga:
10 Ayat Alkitab yang Bisa Menguatkan Anda Saat Alami Kesulitan Hidup
Tren ketidakamanan yang mengkhawatirkan
Uskup Agung Kaigama menyesalkan kemerosotan situasi
keamanan di negara itu. Yang terutama mengkhawatirkannya adalah bahwa insiden
malang itu terjadi di Abuja, wilayah ibu kota federal.
“Orang akan membayangkan bahwa berada di sekitar
wilayah ibu kota federal akan lebih aman. Tapi kita bisa melihat bahwa bahkan
anak-anak pun tidak aman,” ungkapnya.
Kasus Penculikan Meningkat
Belakangan ini, fenomena penculikan semakin marak.
Dalam beberapa kasus, mereka yang diculik termasuk pejabat pemerintah dan
bahkan beberapa ulama dari kalangan religius.
“Imam saya dibebaskan beberapa minggu lalu. Beberapa
imam lain tidak seberuntung itu, mereka diculik dan dibunuh”, kata Uskup Agung
Kaigama.
Wabah penculikan di Nigeria telah dikaitkan dengan
kelompok bersenjata jihadis dan afiliasi dari kejahatan terorganisir, dengan
tujuan mengguncang negara atau untuk keuntungan finansial.
Dalam beberapa kesempatan, para korban diculik untuk
mendapatkan uang tebusan hingga beberapa ribu euro. Namun, di beberapa tempat
lainnya, mereka terbunuh atau terluka parah.
Surat kabar lokal Nigeria melaporkan bahwa pria
bersenjata yang menculik anak-anak dari panti asuhan tersebut meminta uang
tebusan untuk membebaskan korban mereka.
Lihat Juga:
Asyik, Seru dan Gokil Panen Ikan Nila di Kolam SMK NEGERI KLetek Suai, Kabupaten Malaka-NTT
Alat Deteksi Virus Corona (Covid 19) buatan Indonesia namanya GeNose, Sudah Dapat Izin Kemenkes
Ketum Projamin Ambroncius Dijemput Paksa Usai Jadi Tersangka
Banding kepada pemerintah
Berbicara kepada pihak berwenang Nigeria, Uskup
Agung mendesak mereka untuk mengambil langkah-langkah guna memastikan
perlindungan warga dengan lebih baik karena nyawa dan harta benda mereka juga
penting.
“Saat orang diculik, mereka merasa sendirian. Sangat
sedikit yang saya lihat yang dilakukan pihak berwenang untuk memperbaiki
situasi. Jadi, kami terus mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik.”
“Kami tidak berdaya, kami tahu sebagai umat beragama
kami percaya pada Tuhan dan pada belas kasihan-Nya, belas kasihan dan
perlindungan-Nya, tetapi para pemimpin kami harus melakukan tugas mereka. Saya
khawatir tidak banyak yang bisa dilakukan,” kata Uskup Agung Kaigama.
Uskup Agung melanjutkan dengan berdoa agar tindakan
kriminal akan segera dihentikan dan agar orang-orang dapat menjalankan bisnis
sehari-hari mereka dengan bebas, tanpa takut akan penganiayaan
Sumber Berita:
https://www.ikatolik.net/2021/01/8-anak-diculik-dari-panti-asuhan-uskup-kaigama-angkat-bicara.html