3 Hal Penting Ini Harus Kamu Ingat Ketika Berada di Depan Setiap Stasi Jalan Salib

3 Hal Penting Ini Harus Kamu Ingat Ketika Berada di Depan Setiap Stasi Jalan Salib



Setapak rai numbei - Selama masa Prapaskah ini, Setiap Jumat kita mengadakan Jalan Salib. Meski saat ini kita hanya bisa menjalankannya secara online, makna inti dari Jalan Salib itu jangan sampai diabaikan.

Sebagai salah satu bentuk devosi, kita mestinya menimba hal rohani yang sangat kuat saat di setiap Stasi Jalan Salib.

Gary Jansen, dalam bukunya Station to Station: An Ignatian Journey through the Stations of the Cross, menuliskan sebuah pesan yang sangat menarik untuk kita renungkan pada setiap stasi Jalan Salib.

Pesannya dapat kita ringkas menjadi 2 hal penting yang harus ada dalam pikiran atau yang seharusnya selalu kamu ingat ketika melakukan Jalan Salib.


Lihat Juga:

7 Fakta Jalan Salib Yang Perlu Diketahui Keluarga Katholik

3 Orang Suster Yang Meninggal Saat Merawat Pasein Ebola Dipersiapkan Untuk Dibeatifikasi

Ternyata Cinta Yang Menguatkan (Secarik Kertas Refleksi)


Yesus menghadapi tantangannya

Ketika kita berada di setiap stasi Jalan Salib, yang harus tertanam kuat dalam diri kita adalah Yesus. Pribadi Yesus, juga ajaran-Nya, harus menjadi pusat refleksi kita.

Ketika berhadapan dengan salib, bentuk penyiksaan yang paling hina itu, Yesus tidak berpaling. Ia menghadapi tantangan itu dengan sekuat tenaga. Ia mengambil dan memikulnya.

Yesus menanggapi ketika dia menghadapi tantangannya yang paling sulit: penderitaan yang memuncak dalam penyaliban.

Tantangan yang kita alami dalam hidup jangan sampai membuat kita takut dan lari. Kita harus mengahadapinya. Kita harus menanggung setiap tantangan yang ada dalam hidup kita.

Meski jalan menuju Golgota itu terasa berat dan mencekam, Yesus tetap memilih untuk maju. Ketika terjatuh, Dia bangkit dan berjalan lagi.

Setiap stasi Jalan Salib itu adalah simbol gerak maju. Maka iman dan perilaku kita pun harus bergerak maju.

Meski kita mengahapi rintangan, kita harus terus melangkah. Jalan Salib memotivasi untuk teguh memanggul salib kita masing-masing dan mengikuti-Nya.

Keluar dari diri sendiri dan menjangkau orang lain

Wafat di salib untuk menebus dosa umat manusia adalah pengorbanan yang sangat tinggi. Yesus keluar untuk menjangkau kita melalui wafat dan kebangkitan-Nya.

Sebagai pengikut Kristus, kita pun harus keluar dari diri kita sendiri untuk menjangkau orang lain; untuk bersahat dan memberi pertolongan kepada mereka yang membutuhkan

Inilah dasar dari reflesi setiap stasi Jalan Salib. Yakni berani dan tangguh dalam menjalani hidup kita, termotivasi untuk tumbuh dalam iman dan bersama orang lain kita berbagi kemuliaan Allah.

 

Referensi Artikel Rohani Katolik: https://katolikpedia.id/stasi-jalan-salib/

 

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama