Sebagai salah satu bentuk devosi, kita mestinya
menimba hal rohani yang sangat kuat saat di setiap Stasi Jalan Salib.
Gary Jansen, dalam bukunya Station to Station: An Ignatian Journey through the Stations of the
Cross, menuliskan sebuah pesan yang sangat menarik untuk kita renungkan
pada setiap stasi Jalan Salib.
Pesannya dapat kita ringkas menjadi 2 hal penting
yang harus ada dalam pikiran atau yang seharusnya selalu kamu ingat ketika
melakukan Jalan Salib.
Lihat Juga:
7 Fakta Jalan Salib Yang Perlu Diketahui Keluarga Katholik
3 Orang Suster Yang Meninggal Saat Merawat Pasein Ebola Dipersiapkan Untuk Dibeatifikasi
Ternyata Cinta Yang Menguatkan (Secarik Kertas Refleksi)
Yesus menghadapi
tantangannya
Ketika kita berada di setiap stasi Jalan Salib, yang
harus tertanam kuat dalam diri kita adalah Yesus. Pribadi Yesus, juga
ajaran-Nya, harus menjadi pusat refleksi kita.
Ketika berhadapan dengan salib, bentuk penyiksaan
yang paling hina itu, Yesus tidak berpaling. Ia menghadapi tantangan itu dengan
sekuat tenaga. Ia mengambil dan memikulnya.
Yesus menanggapi ketika dia menghadapi tantangannya
yang paling sulit: penderitaan yang memuncak dalam penyaliban.
Tantangan yang kita alami dalam hidup jangan sampai
membuat kita takut dan lari. Kita harus mengahadapinya. Kita harus menanggung
setiap tantangan yang ada dalam hidup kita.
Meski jalan menuju Golgota itu terasa berat dan
mencekam, Yesus tetap memilih untuk maju. Ketika terjatuh, Dia bangkit dan
berjalan lagi.
Setiap stasi Jalan Salib itu adalah simbol gerak
maju. Maka iman dan perilaku kita pun harus bergerak maju.
Meski kita mengahapi rintangan, kita harus terus
melangkah. Jalan Salib memotivasi untuk teguh memanggul salib kita
masing-masing dan mengikuti-Nya.
Keluar dari diri
sendiri dan menjangkau orang lain
Wafat di salib untuk menebus dosa umat manusia
adalah pengorbanan yang sangat tinggi. Yesus keluar untuk menjangkau kita
melalui wafat dan kebangkitan-Nya.
Sebagai pengikut Kristus, kita pun harus keluar dari
diri kita sendiri untuk menjangkau orang lain; untuk bersahat dan memberi
pertolongan kepada mereka yang membutuhkan
Inilah dasar dari reflesi setiap stasi Jalan Salib.
Yakni berani dan tangguh dalam menjalani hidup kita, termotivasi untuk tumbuh
dalam iman dan bersama orang lain kita berbagi kemuliaan Allah.
Referensi Artikel Rohani Katolik: https://katolikpedia.id/stasi-jalan-salib/