Membangun Organisasi PROJAMIN Menjadi Kuat (Sebuah Catatan Kesadaran Pada Jalan Setapak)

Membangun Organisasi PROJAMIN Menjadi Kuat (Sebuah Catatan Kesadaran Pada Jalan Setapak)

Foto bersama Pengurus PROJAMIN DPW NTT dan DPC Kabupaten Malaka


Harekakae- Sabtu, 06 Februari 2021 bertempat di Sekretariat PROJAMIN (Profesional Jaringan Mitra Negara) DPC Kabupaten Malaka,  saya mendapatkan sebuah pembelajaran yang luar biasa tentang pengembangan organisasi agar menjadi kuat. Rasanya ilmu ini kurang sempurna jika tidak saya tuliskan untuk kemudian saya share ke teman-teman. Membentuk Organisasi atau kelompok agar menjadi kuat yang saya pahami cukup sederhana yaitu bagaimana bisa menggabungkan antara kesamaan pemahaman terhadap visi-misi dengan keharmonisan interaksi diantara para individunya. Agar tulisan ini bisa dipahami dengan baik dan menyeluruh, akan saya gambarkan secara sederhana dan bagi ke dalam empat kelompok.

Kelompok pertama adalah mereka yang mempunyai pemahaman visi-misi yang sama untuk kemudian disandingkan dengan interaksi individu yang harmonis. Hal seperti ini tentu akan membuat sebuah organisasi akan menjadi kuat. Saya ibaratkan untuk kuadran pertama ini seperti sebuah bangunan yang kokoh dan menjulang tinggi. Nah, pertanyaannya bagaimana membentuk dua kunci kekuatan organisasi agar mudah di implementasikan dari tingkat top management sampai tingkatan paling bawah sekalipun. Untuk membentuk kesepahaman visi-misi tentu cara paling gampang adalah dengan cara membacakannya atau mensosialisasikannya secara berulang-ulang, namun cara paling efektif adalah dengan cara memvisualisasikan visi-misi sejauh yang kita mampu secara terukur. Sementara untuk membangun keharmonisan dari setiap individu dalam sebuah tim tentu dengan saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Penanaman pemahaman itu tentu disesuaikan dengan konteksnya masing-masing, salah satu contohnya bagaimana atasan memahami bawahan adalah selain dengan cara turun langsung kebawah untuk kemudian bersama-sama mencari solusi atas setiap permasalahan, juga atasan memberikan coaching dalam rangka membimbing bawahan agar bertindak sesuai dengan koridor. Cara efektif lainnya juga dengan menyelenggarakan event kekeluargaan semisal gathering, rihlah dll. Adapun goalnya adalah terjalinnya komunikasi yang baik, tentunya untuk istilah “komunikasi yang baik” ini bisa ditafsirkan masing-masing.


Lihat Juga:


Kelompok Kedua menurut versi yang saya pahami adalah kumpulan orang yang mempunyai visi-misi sama namun hubungan diantara para individunya tidak terjalin dengan baik. Model ini sering saya katakan sebagai organisasi “angkutan umum”. Lho.. kenapa saya sebut sebagai “angkutan umum” ? coba kita bayangkan kondisi ketika dalam angkutan umum, walaupun mempunyai tujuan yang sama namun komunikasi antar penumpang didalamnya tidak berjalan dengan baik, sehingga kita tidak tahu apakah orang disamping kita itu punya masalah atau tidak (saking cueknya). Nah untuk model organisasi seperti ini sering saya temui ditingkat cabang yak PAC ROJAMIN Kabupaten Malaka, dimana komunikasi antara kepala cabang dengan sub ordinatnya kurang berjalan dengan baik, saya menemukan beberapa kasus missed komunikasi (kebetulan saya sering sharing pengalaman dengan Bapak Ketua DPC PROJAMIN Kabupaten Malaka a.n Pak Tomy Manek dan juga beberapa Pengurus PAC) untuk melakukan supervisi. Contoh masalah klasik dari kegagalan komunikasi yang sering terjadi di lapangan adalah koordinasi yang kurang lancar sehingga program yang yang diimplementasikan hasilnya kurang memuaskan bahkan gagal.


Kelompok ketiga adalah kelompok yang mempunya visi-misi yang tidak sama, namun punya interaksi yang kuat. Untuk kelompok ketiga ini saya ibaratkan orang yang sedang main judi atau kartu domino. Coba perhatikan bagaimana eratnya hubungan mereka (karena satu dengan yang lainnya takut dicurangi) namun mereka tdk punya tujuan sama, karena masing-masing orang ingin menang sendiri dan mempunyai tujuan masing-masing. Untungnya di organisasi kita ini tidak ada yang seperti ini, kalo ada bisa gawat bak dunia persilatan, atau kalaupun dari kawan-kawan masih ada yang belum tahu visi dan misi lembaga organisasi PROJAMIN, H. Rhoma Irama sering menyebutnya dengan kata “Ter..La..Lu” untuk type SDM seperti ini segera cari tahu dan pahami segera visi-misi lembaga agar tidak dianggap sebagai kumpulan orang yang sedang bermain kartu domino, kalau tidak melakukannya juga mending ke laut aja. He..he..


Kelompok Keempat adalah “kerumunan” orang yang yang tidak mempunyai kesamaan Visi-misi dan juga tidak punya interaksi yang bagus. Nah, yang seperti ini semua orang sepakat menyebutnya sebagai “Organisasi Pasar”, jangan sampai deh organisasi kita seperti ini, menjadi sebuah kerumunan massa yang punya tujuan berbeda-beda dan tidak saling memperlihatkan interaksi yang baik, layaknya aktifitas di pasar.


 Lihat Juga: 


Tips Agar Organisasi PROJAMIN Berkembang dan Bertahan Hingga ke Generasi Selanjutnya

 


Dalam  membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya loyalitas. Seberapa orang atau cari orang yang mempunyai tingkat militansinya tinggi.

Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya secara kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama. Mereka loyal terhadap organisasi dan patuh pada instruksi pemimpinnya. Dengan hanya beberapa orang saja yang loyal suatu organisasi akan selalu ada dan terus maju bahkan bisa hingga ke generasi-generasi selanjutnya. 

Keragaman kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun organisasi lebih maju lagi. Bagi seorang pemimpin sudah menjadi tugasnya dalam mengetahui dan memilah-milah kemampuan anggotanya sehingga dapat menempatkan para anggotanya sesuai dengan keahlian masing-masing.

Melihat orang Indonesia yang cenderung humoris jangan buat suatu organisasi yang kita pimpin terlalu serius sehingga suasana organisasi terlihat mencekam, para anggota menjadi merasa tertekan akan aturan-aturan yang berlaku. Buatlah santai, seakan-akan para anggota tidak merasa sedang berorganisasi. Artinya para anggota tidak merasa disibukan oleh organisasi yang sedang dijalaninya.

Organisasi yang mengalir akan membuat para anggotanya merasa senang karena mereka hanya di tuntut kesediannya dalam membangun suatu organisasi sesuai dengan keadaan hati mereka. Tidak ada paksaan, sehingga mereka dapat dengan ikhlas menjalaninya.

Sebagai seorang pemimpin harus mampu membangun suatu organisasi yang berasal dari hati nurani. Sehingga keikhlasan selalu menyertainya dan dengan sendirinya para anggota akan sadar akan kedudukannya masing-masing yang telah di embankan oleh seorang pemimpin. Selanjutnya tugas, fungsi dan peran mereka akan di jalaninya tanpa harus ada perintah yang bersifat memaksa.

Dengan begitu kita dapat menyimpulkan beberapa tahap yang harus di lakukan dalam membangun suatu organisasi. Dimulai dari adanya loyalitas, pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan menjalani organisasi secara santai (tidak ada paksaan) dengan harapan suatu organisasi bisa dapat di bangun berdasarkan keikhlasan dari para anggotanya. Kemudian peliharalah dengan baik organisasi itu dengan rasa kekeluargaan dan rasa peduli yang tinggi dan dengan begitu organisasi akan selalu berkembang hingga kegenerasi selanjutnya.

Inti dari tulisan ini cukup sederhana yaitu mengajak para Pengurus PROJAMIN baik tingkat DPW, DPC, dan cabang untuk sama-sama memperbaiki pemahaman kita terhadap visi-misi lembaga dan memperbaiki gaya komunikasi kita semua sehingga memunculkan interaksi yang baik yang tentunya akan memunculkan sebuah organisasi yang kuat dan hebat

 

Semoga Menginspirasi

Ditulis disela-sela rapat Management Kepengurusan PROJAMIN DPC. Kabupaten Malaka


Mzaq Chanell (Penimba Inspirasi Jalan Setapak)

Sekretariat DPC. Kabupaten Malaka

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama