Suster Abhaya memiliki nama lahir Beena
Thomas, seorang suster Katolik, ditemukan tewas di sumur Konven Santo Pius X,
Kottayam pada 27 Maret 1992 di usianya yang ke 18 tahun.
Penyelidikan atas kematian tersebut sejauh ini
merupakan penyelidikan pembunuhan dengan jangka waktu terlama di Negara Bagian
Kerala.
Kepolisian lokal yang menyelidiki kasus tersebut
awalnya menutupnya dengan dugaan bunuh diri. Crime Branch yang mengambil alih
penyelidikan tersebut pada masa berikutnya berusaha untuk memperkuat dugaan
bunuh diri, dengan klaim penyakit psikologis dari almarhumah.
Atas petisi tertulis, Mahkamah Agung Kerala
menyerahkan penyelidikan kepada Biro Penyelidikan Pusat. Tim pertama dari BPP
gagal menemukan sebab kematian.
Setelah itu, mahkamah membentuk tim kedua, yang
menyatakannya sebagai pembunuhan, namun tak mendapatkan bukti yang mengarah ke
pelaku.
Mahkamah membentuk tim ketiga BPP, dan mereka
akhirnya menyatakan bahwa dua imam dan satu suster bertanggung jawab atas
pembunuhan tersebut dan menangkap mereka pada 19 November 2008.
Pada 17 Juli 2009, dakwaan pembunuhan, dan
penghilangan barang bukti didakwakan terhadap ketiganya.
Ritual Baptis Tewaskan Bayi, Gereja Ortodoks Ini Dikecam. Pastor diselidiki
Warga Kristen dan Muslim Irak Gotong Royong Bangun Masjid
Kondisinya
Mengerikan
Abhaya adalah anggota Kongregasi Santo Yosef untuk
kesusteran yang berada di bawah naungan Eparki Agung Kottayam, Kerala.
Tahun 1992, tepatnya pada 27 Maret di Biara Hostel
St. Pius X selatan India, jasad seorang biarawati ditemukan. Sandalnya tercecer
di lantai dapur biara, satu di dekat pintu masuk, satu di dekat lemari
pendingin.
Kerudung putihnya ditemukan tersangkut di pintu, dan
botol terbuka berisi air bocor ke lantai, di pojok ruang ada sebuah kapak.
TKP tersebut ditemukan oleh petugas polisi dan
digambarkan dalam dokumen pengadilan yang kemudian diulas lagi oleh CNN.
Hingga akhirnya di hari yang sama mereka temukan
jasad Suster Abhaya di sumur terdekat di biara India, kota Kottayam , Kerala
Setelah dilakukan visum pada tubuhnya, ia memiliki
tanda kuku di kedua sisi lehernya dan dua luka robekan di kepalanya. Tubuhnya
mengalami berulang kali abrasi dan ia juga mengalami retak di tengkoraknya.
Alat Deteksi Virus Corona (Covid 19) buatan Indonesia namanya GeNose, Sudah Dapat Izin Kemenkes
Aksi Nyata..DPC Projamin Malaka, Pengisian tanah di Polibag untuk penanaman anakan pohon Sengon Laut
Memergoki Pastor
dan Biarawati Bermesraan
Setelah cukup lama diinvestigasi, akhirnya tersangka
yang membunuh Suster Abhaya ditemukan. Mereka adalah pasangan suster dan
pastor.
Motif pembunuhan juga terungkap, dalam putusan
bersalah oleh pengadilan setempat disebutkan bahwa tersangka membunuh Suster
Abhaya karena ingin menutupi hubungan ilegal mereka.
Pengadilan mengungkapkan sebelum meninggal, Suster
Abhaya telah memergoki mereka bermesraan sampai berhubungan badan di dapur, dan
keduanya membunuhnya untuk menutupi dosa hubungan terlarang tersebut.
Imbas dari perbuatan keji tersebut, keduanya
dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tindakan pembunuhan berencana
terhadap Suster Abhaya.*
Berita ini diambil dari:
https://www.ikatolik.net/2021/02/setelah-puluhan-tahun-pembunuh-suster-abhaya-akhirnya-ditangkap.html?fbclid=IwAR2KLADirhEdQ7-g76xqrWcVeraNltthH5vcIno1pwguloEjhN1BPEPJ6YI