Potret Perjuangan Bocah Tuna Netra Hidup Tanpa Orangtua

Potret Perjuangan Bocah Tuna Netra Hidup Tanpa Orangtua

kitabisa.com ©2021 


Anak merupakan anugerah dan titipan dari Yang Maha Kuasa. Sudah selayaknya diperlakukan dengan baik agar tumbuh menjadi pribadi bermanfaat.

Namun, hal ini seolah tak terjadi di dalam keluarga bocah bernama Ahmad Al Ghifari (13). Ahmad harus berjuang seorang diri tanpa kedua orangtuanya.

Sejak ditinggal kedua orangtuanya, ia melewati kehidupan dengan sulit. Tak memiliki fisik yang sempurna membuat ia harus berjuang lebih keras.

Seperti apa kisah pilu yang dijalani Ahmad? Simak ulasannya berikut ini.

 

Ditinggal Ibu Kandung



Ahmad merupakan bocah malang yang harus menanggung bebannya. Sejak kecil, Ahmad tumbuh tanpa kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Ibunda Ahmad diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga di negara tetangga, Singapura. Hal ini berlangsung sejak Ahmad masih berusia balita.

"Beliau bekerja sebagai asisten rumah tangga, TKI di Singapura," dikutip dari kitabisa.com.


Lihat Juga: 


Fisik Tak Sempurna, Ayah Tak Mengakui



Tak merasakan kasih sayang ibunda, Ahmad pun harus rela hidup tanpa seorang ayah. Ayah kandung Ahmad diketahui tak pernah mengakuinya sebagai seorang anak.

Ahmad ditinggalkan seorang diri bersama ibunya sesaat setelah ia dilahirkan ke dunia. Alhasil, Ahmad tak pernah menerima nafkah dan kasih sayang ayahnya sejak kecil.

"Sedangkan aku tak punya ayah. Ia tak mau mengakuiku sebagai anak karena aku dilahirkan berbeda. Ia pergi meninggalkanku dan Ibu, sejak aku belum genap berusia satu tahun. Tak pernah memberi nafkah sepeserpun dan justru meninggalkan hinaan terhadap kondisiku," dikutip dari kitabisa.com.


 Lihat Juga:


Menderita Kelainan Fungsi Tubuh Sejak Bayi

Bukan kehendak Ahmad harus mengalami kebutaan. Ia masih harus menanggung beban hidup lantaran memiliki kelainan fisi. Ahmad mengidap penyakit susp. Hipopituitarism sejak bayi.

Diketahui, penyakit itu lah yang lantas menyebabkan fisik Ahmad tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Kendati demikian, Ahmad pun tetap tersenyum meski tanpa kasih sayang kedua orang tua.

"Kata dokter, aku menderita susp. Hipopituitarism, yaitu penyakit yang disebabkan karena kurangnya hormon yang dihasilkan kelenjar di otak. Hal ini membuat pertumbuhan tubuhku cenderung melambat," dikutip dari kitabisa.com.

 

Buta Sejak Usia 2,5 Tahun

Kebutaan yang dialami oleh Ahmad rupanya terjadi sejak ia masih berusia 2,5 tahun. Untuk berjalan, ia pun harus meraba-raba benda sekitar agar tak terjatuh.

"Di usia 2,5 tahun aku mulai mengalami kebutaan. Aku mulai meraba-raba untuk berjalan. Di usiaku sekarang yang sudah 13 tahun, aku masih bertubuh pendek seperti anak usia 7 tahun. Kepalaku lebih kecil dari anak seusiaku," dikutip dari kitabisa.com.

Tak hidup dengan kedua orang tua, membuat Ahmad kini diasuh oleh sang nenek yang telah lanjut usia bersama sang bibi. Keduanya pun mengasuh Ahmad meski penuh keterbatasan.


Artikel ini diambil dari:

https://www.merdeka.com/trending/tak-dianggap-anak-ini-potret-perjuangan-bocah-tuna-netra-hidup-tanpa-orang-tua.html?

 

 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama