Dari olah tempat kejadian (TKP) sementara yang
dilakukan kepolisian, diduga peristiwa itu diperkirkan terjadi sekitar pukul
23.15 WIT, penyebabnya korsleting listrik.
Sebagaimana keterangan saksi Aser Manikomen, dia
mengaku melihat percikan api pertama kali di bagian pintu samping bagian bagian
atas sekira pukul 23.15. Saksi lainnya, Ricky yang juga melihat kejadian itu
langsung menuju ke gereja.
Ricky bahkan menerobos masuk ke dalam gereja
melewati pintu belakang sebelah Utara. Dia nekat untuk menyelamatkan beberapa
inventaris gereja. Keyboard, pohon natal, spiker, dan beberapa alkitab,
berhasil dibawa keluar.
“Melihat api yang sudah menyala dari dalam gereja,
saya berlari menuju gereja untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di
dalam,” terangnya.
Lihat Juga:
Penjelasan Asal Mula Prapaskah Katholik
Viral Pria ngamuk ke pengemis untuk disuruh kerja
Paus Fransiskus, Prapaskah itu perjalanan dari penderitaan menuju kebebasan
Dari laporan saksi lain Ibu Eni, warga Desa
Gamsungi, mengaku bahwa sekira pukul 23.30 WIT, dirinya sedang duduk di depan
rumah. Dia melihat ada kobaran api di atas samping kanan gedung. Seketika itu
dia berteriak bahwa gereja terbakar.
Mendengar teriakan tersebut, masyarakat sekitar
dengan spontan langsung ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api dengan
alat seadaanya, akan tetapi tidak bisa dijangkau karena kobaran api tersebut
berada di atas gedung.
Ros Poniskory, warga Desa Gamsungi, yang berada di
lokasi kejadian mengaku mendengar teriakan dari Inu Eni. Dia yang berada dalam
rumah, langsung lari keluar melihat kejadian. Ternyata betul gedung gereja
sudah terbakar, dirinya ikut membantu masyarakat sekitar untuk memadamkan api.
Melihat api yang semakin membesar dari dalam gereja,
masyarakat yang berada di sekitara langsung melaporkan kejadian tersebut ke
Polres Halut, Polsek Tobelo, dan Damkar Halut, untuk memita pertolangan, agar
api yang masih menyala bisa dpadamkan.
Sekitar pukul 23.40 WIT dua unit mobil Pemadam
kebakaran Kab. Halut tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan
pemadaman api.
Tak lama berselang, sekira pukul 00.25 WIT,
kendaraan Water Canon Polres Halut tiba di lokasi dan ikut membantu memadamkan
kobaran api.
Dari pantauan di lapangan, api baru berhasil
dipadamkan sekira pukul 02.30. Butuh waktu sekira 2 jam untuk memadamkan api
yang sudah menghasunguskan keseluruh bangunan gereja.
Kabag Humas Polres Halut AKP Mansur Basing,
mejelaskan dari olah hasil TKP sementara ditambah keterangan saksi-saksi di
lokasi kejadian, peristiwa kebarkaran ini akibat korleting arus pendek.
“Dari kejadian tersebut, kerugian ditaksir bisa
mencapai sekira Rp 8 miliar. Karena api menjalan cukup cepat dan menghanguskan
keseluruhan bangunan gereja dan isinya,” pungkas Mansur.*
Sumber Berita:
https://www.ikatolik.net/2021/02/sedih-gereja-imanuel-gamsungi-hangus-terbakar.html