Konferensi Waligereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo |
Hal itu disampaikan
langsung melalui pernyataan sikap dan himbauan yang dikeluarkan oleh Komisi
Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI),
di Jakarta, Minggu 28 Maret 2021. Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dalam pernyataan itu
menyampaikan keprihatinan dan uluran doa terhadap dukacita yang terjadi di
Makassar.
Bom bunuh diri terjadi
sekitar pukul 10.30 WITA di pintu gerbang arah jalan Kajolalido, depan pagar
Gereja Katedral Makassar. Akibatnya sejumlah umat mengalami luka-luka terkena
serpihan ledakan. Sebagian diantaranya adalah para petugas keamanan Gereja.
Para korban pun telah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Komisi HAK KWI mengecam
tindakan itu. Dan memercayakan segala prosedur penanganannya kepada pihak
keamanan yang berwenang. Terlebih untuk mengusut tuntas pelaku dan motif
dibalik peristiwa itu. Konferensi Waligereja Indonesia juga meminta agar pihak
kepolisiaan menciptakan rasa aman bagi masyarakat Indonesia, secara khusus
masyarakat Makassar.
KWI mengatakan,
tindakan itu adalah perbuatan tidak bermoral yang merendahkan martabat manusia
dan mejauhkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat.
Bebas Setelah Diculik Kelompok Teroris, Pastor Harrison Akhirnya Sembuh dari Trauma
Kisah Mengharukan Seniman Muslim Jateng Pembuat Kolase Bunda Maria Terbesar di Dunia
Bukan
Pertama Kali
Bom bunuh diri ini
menambah daftar panjang peristiwa terorisme di Indonesia, terutama di kompleks
rumah ibadah dalam kurun beberapa tahun terakhir.
Dua tahun sebelumnya,
aksi serupa terjadi di Surabaya yang menyerang tiga Gereja pada Minggu,
(13/5/2018). Kala itu pelakunya melakukan aksi di Gereja Santa Maria Tak
Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Jauh sebelum itu, pada
4 Agustus 2013, tindakan terorisme juga terjadi di Vihara Ekayana Kelurahan
Duri Kepa, Jakarta Barat.
Sementara itu, Presiden
Joko Widoda turut menyampaikan pesan yang mengutuk aksi terorisme tersebut. Ia
meminta kepolisian untuk membongkar seluruh jaringan yang terkait dengan
peristiwa tersebut.
“Saya mengajak semua
anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme dan memerangi
radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Saya minta
masyarakat tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat
beragama untuk beribadah tanpa rasa takut,” tutur Presiden Jokowi dalam jumpa
persnya.
Referensi Berita:
https://sahabatkatolik.com/2021/03/28/kwi-ajak-umat-tenang-dan-tidak-terprovokasi/